Mahasiswa FK-KMK UGM Kembangkan Model Integrasi Sistem Informasi Tuberkulosis dan Electronic Medical Record ke SatuSehat

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada meluluskan mahasiswa Program Studi Doktor, Dr. Rita Dian Pratiwi, S.Kep., MPH, dengan predikat Sangat Memuaskan sebagai Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan. Dalam ujian terbuka di Auditorium Lantai 8 Gedung Tahir Foundation FK-KMK UGM pada Kamis (18/02). Rita memaparkan hasil penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Model Integrasi Sistem Informasi Tuberkulosis dan Electronic Medical Record ke SatuSehat Berbasis Fast Healthcare Interoperability Resources Standard”.

Penelitian berlatar belakang pada penyakit Tuberkulosis (TB) yang menjadi penyebab utama kematian akibat infeksi di dunia, dengan 1,3 juta kematian per tahun. Di Indonesia, strategi nasional penanggulangan TB di Indonesia mencakup penguatan surveilans melalui teknologi informasi, termasuk pengembangan Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) yang terintegrasi.

Namun, implementasi SITB menghadapi beberapa tantangan. Masalah utama adalah double entry data, di mana rumah sakit tetap melakukan input ganda di Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dan SITB. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah ini adalah meluncurkan program SatuSehat atau Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKN). Inisiatif ini bertujuan untuk mengintegrasikan dan menstandarisasi seluruh Sistem Informasi Kesehatan, termasuk SITB.

Hasil penelitian menunjukkan, integrasi SITB ke SIMRS masih terbatas pada dua rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terintegrasi, yaitu RSUD Kota Yogyakarta dan RSUD Sleman. Output berupa data agrega belum menggantikan entry manual seperti yang diharapkan pengguna SITB.

Integrasi data TB dari SIMRS ke SatuSehat menggunakan FHIR membutuhkan persiapan lebih lanjut, terutama dalam kompetensi SDM, dana pendukung, dan kebijakan pertukaran data. Sementara itu, pengembangan integrasi SITB-SIMRS menggunakan adapter yang diberi nama Integration Worker System (IWS) dan pedoman penggunaan telah disebarluaskan ke staf IT RS.

“IWS ini adalah produk disertasi saya, di mana IWS ini adalah sebuah aplikasi yang bisa digunakan untuk menjembatani integrasi antara sistem informasi di rumah sakit dengan SatuSehat. Khusus untuk penelitian ini, saya menggunakan data-data yang berkaitan dengan TB yang memang dibutuhkan dalam SITB,” jelas Rita.

Meskipun masih memerlukan peningkatan teknis untuk adopsi lebih luas, IWS mendapat penerimaan baik dalam relevansi dan kegunaan, terutama dari Wasor TB dan Programer TB. Selain itu. IWS berhasil mengidentifikasi pasien TB dari diagnosis, ICD, dan kode obat, meskipun belum dapat mengambil data lab dan radiologi karena keterbatasan entry data sistem informasi RS.

“Upaya yang akan saya lakukan untuk scale up program IWS ini adalah adanya kerja sama dengan pemerintah Dinas Kesehatan Provinsi melalui audiensi, kemudian akan menggandeng rumah sakit-rumah sakit yang memang saat ini masih kesulitan untuk mengintegrasikan data di rumah sakit ber-SatuSehat,” ujar Rita.

Ujian terbuka Program Studi Doktor pada penelitian Rita tersebut menjadi bagian dari upaya FK-KMK UGM dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (Penulis: Citra/Humas).