Mahasiswa Baru, Peradaban Baru

FK-KMK UGM. Mahasiswa baru selalu menjadi harapan baru bagi sebuah institusi pendidikan. Sama halnya dengan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM (FK-KMK UGM) mempunyai harapan agar mahasiswa baru dapat menjadi agent of change atau peradaban baru baik dilevel nasional maupun internasional. Hari ini (7/8), 235 mahasiswa baru program pascasarjana mengikuti kuliah perdana di Auditorium FK-KMK UGM.

Kuliah kali ini mendatangkan narasumber-narasumber yang ahli dibidangnya, Prof. Dr. dr. Soenarto Sastrowijoto, Sp.THT pemerhati bioetika memaparkan mengenai etika pendidikan. Beliau menyampaikan bahwa kedepan etika pendidikan ini sangat penting dan memiliki tanggungjawab yang sangat serius untuk pembangunan moral dari waktu ke waktu, di antara berbagai generasi, dan tidak hanya hubungan di antara manusia, tetapi juga antara manusia dengan hewan, manusia dengan tanaman, khususnya manusia dengan Tuhan.

Prof. Narto juga menjelaskan tentang kebutuhan etika pendidikan, beliau menginisiasi pendirian program studi S2 Bioetik yang sudah berjalan selama satu tahun tidak jauh tertinggal dari Harvard University yang baru mendirikan program bioetik dua tahun belakangan. “Tantangan buat Anda semua, berpikirnya bukan satu atau dua jangkah kedepan tetapi jauh kedepan,” pesan Prof. Narto.

Pembicara lain adalah tokoh yang memahami sejarah Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. dr. Sutaryo, Sp.A(K). Beliau menyampaikan bahwa murid-murid Gadjah Mada tidak hanya seorang ilmuwan handal tetapi juga pejuang yang gugur di medan perang dalam melawan penjajah. Gadjah Mada didirikan atas semangat nasionalisme ingin memiliki perguruan tinggi nasional. “Kita (Indonesia) punya perguruan tinggi pertama yang didirikan sendiri dengan arsitek dari Indonesia,” terang Prof. Taryo.

Berdasarkan aturan Rektor No. 11 tahun 2016 tentang Pascasarjana, UGM memiliki kriteria lulusan mahasiswa yang mampu menganalisa perkembangan iptek sesuai kaidah keilmuannya, mampu menyelesaikan masalah berbasis pada kaidah ilmiah, serta dibutuhkan ketajaman dan analisis mengatasi masalah secara komprehensif, seperti yang disampaikan Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D, salah satu pembicara kuliah.

Prof. Gandes yang juga Wakil Dekan bidang Akademik dan Kemahasiswaan menyampaikan pesan bahwa UGM zero tolerance terhadap narkoba, rokok, kekerasan, dan bullying, serta memberikan lingkungan yang sehat dan aman bagi disabilitas. (Dian/IRO)

Materi Kuliah Perdana Pascasarjana:

Etika Pendidikan

Ke-UGM-an

Program Pascsarjana