Magister Ilmu Kedokteran Klinis FK-KMK UGM Gelar Kuliah Umum Relasi Sehat dalam Pendidikan Kedokteran

Kuliah umum Magister Ilmu Kedokteran Klinis FK-KMK UGM turut berkomitmen pada meta-analisis terkait dengan relasi sehat pada Sustainable Development Goals. Selain itu, kegiatan ini turut mendukung komitmen pendidikan berkelanjutan, khususnya dalam membangun literasi dasar pendidikan bermartabat.

Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Klinis (IKK) FK-KMK UGM menyelenggarakan Kuliah Umum dengan mengusung tema “Membangun Relasi Sehat untuk Mewujudkan Pendidikan Kedokteran Bermartabat dan Mengoptimalkan Kesehatan dan Resiliensi Mental” pada Senin (8/9). Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid di Auditorium Lantai 1 Gedung Tahir Foundation dan melalui Zoom, serta dihadiri sekitar 40 peserta dari mahasiswa dan residen. Tujuan diselenggarakan kegiatan ini ialah untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa dan residen terkait relasi sehat secara fisik dan mental. 

Acara dibuka dengan sambutan dari Prof. dr. Retno Sutomo, Sp.A(K)., Ph.D selaku Ketua Program Studi Magister IKK FK-KMK UGM. Prof. Tomo menyampaikan bahwa kuliah umum ini penting untuk menambah pemahaman tentang relasi sehat dalam mewujudkan pendidikan bermartabat. Selain itu, Prof. Tomo menekankan UGM telah memiliki buku pedoman terkait relasi sehat untuk mewujudkan komitmen pada Health Promoting University.

“Dengan meninjau cukup banyaknya kasus berkaitan dengan relasi sehat, perspektif psikologis dalam kuliah umum ini penting untuk kita pahami untuk meningkatkan karakter diri menjadi tenaga profesional di dunia kerja masing-masing,” kata Prof. Tomo.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Dr. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si., Psikolog selaku Anggota Kolegium Kesehatan Indonesia Profesi Psikolog Klinis periode 2024-2028 dan dosen FK-KMK UGM. Indria menekankan bahwa untuk mencapai pendidikan bermartabat, dibutuhkan adanya relasi sehat terkait dengan pembentukan karakter yang berempati dan menjunjung tinggi kemanusiaan.

“Dalam mencapai relasi sehat, khususnya dalam lingkungan UGM, dibutuhkan nilai-nilai pedoman, diantaranya, keadilan, kesetaraan dan inklusi, demokrasi, non-dominasi, non-eksploitasi, dan anti kekerasan,” kata Indria.

Selanjutnya, Indria menyampaikan pentingnya relasi sehat yang terdiri atas menghormati (respect), kesopanan (politeness), empati (empathy), mendengarkan secara aktif (active listening), keterbukaan pikiran (open mindedness), sikap positif (positive attitude), komunikasi yang jelas (clear communication), isyarat non-verbal (non-verbal cues), keadilan (fairness), dan umpan balik yang sehat (constructive feedback). 

“10 komponen relasi sehat ini selain perlu dijadikan kebiasaan dalam bersikap, dibutuhkan juga bentuk dan batasan relasi, diantaranya, emosional, material, internal, physical, conversational, dan waktu,” kata Indria.

Lebih lanjut, kuliah umum ini turut berkomitmen pada meta-analisis terkait dengan relasi sehat pada Sustainable Development Goals. Selain itu, kegiatan ini turut mendukung komitmen pendidikan berkelanjutan, khususnya dalam membangun literasi dasar pendidikan bermartabat. (Reporter/Tedy)