FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menyelenggarakan kegiatan Lunch Discussion pada Rabu (27/8). Dengan mengusung tema “Menjaga Integritas Akademik: Malu untuk Berbuat Curang”, kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan dihadiri oleh 250 partisipan. Acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman integritas akademik bagi civitas akademika FK-KMK UGM.
Kegiatan ini dibuka dengan sambutan dari dr. Ahmad Hamim Sadewa, Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FK-KMK UGM. Pada sambutannya, dr. Hamim menyampaikan bahwa kegiatan ini penting untuk dipahami sebagai bentuk edukasi dan pencegahan dalam segala tindakan yang berpotensi melanggar integritas akademik.
“Melalui kegiatan ini diharapkan civitas akademika FK-KMK UGM dan civitas hospitalia dapat memahami konsep pelanggaran dan perbuatan curang yang tidak hanya terjadi di dunia kampus, tetapi juga rumah sakit,” kata dr. Hamim.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama dari Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D selaku dosen FK-KMK UGM sekaligus Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM. Adapun materi yang disampaikan berjudul “Integritas Akademik: Pengertian, Nilai-Nilai Pelanggaran dan Pentingnya Menjaga Integritas Akademik”. Dalam pemaparannya, Prof. Gandes mengapresiasi kegiatan Lunch Discussion. Selain menjadi penyegaran, kegiatan ini juga dapat membangun pengetahuan terkait profesionalisme dan integritas akademik.
“Dalam menjaga integritas akademik, profesionalisme perlu dikenalkan, didetailkan, diajarkan, dan dinilai secara spesifik untuk dapat melekat di segala profesi,” kata Prof. Gandes.
Selanjutnya, materi kedua disampaikan oleh Prof. Dr. dr. Denny Agustiningsih, M.Kes., AIFM., AIFO-K selaku Ketua Program Studi Kedokteran FK-KMK UGM. Materi yang disampaikan ialah “Bagaimana Menjaga Integritas Akademik di Era Artificial Intelligence?”. Dalam pemaparannya, Prof. Denny menegaskan integritas akademik merupakan tanggung jawab bersama karena paradigma pendidikan telah mengalami pergeseran di era kecerdasan buatan.
“Keberadaan AI tidak bisa dipungkiri, dihambat, dan dihalangi. Tetapi perlu dipandang sebuah peluang menjaga integritas akademik,” kata Prof. Denny.
Lebih lanjut, kegiatan ini sejalan dengan SDG 4: Pendidikan Berkualitas karena mendukung adanya akses terhadap pendidikan dan literasi dasar integritas akademik bagi seluruh civitas akademika FK-KMK UGM, SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh dikarenakan terdapat komitmen FK-KMK UGM sebagai lembaga yang akuntabel pada integritas akademik, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan yang mendorong peningkatan kapasitas integritas akademik civitas akademika dari berbagai unit FK-KMK UGM. (Reporter/Tedy)