FK-KMK UGM. Ahmad Muhammad Kasim, S.Kep., M.Kes., lulus Doktor usai mengevaluasi pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) di NTT dan DIY, Selasa (9/3) usai menjalani sidang terbuka yang digelar secara daring. Pelayanan Prolanis disinyalir belum dilakukan secara baik dan benar serta masih ditemukannya perbedaan di setiap daerah layanan Failitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) mendorong Ahmad untuk mengevaluasi lebih lanjut pelaksanaan program tersebut.
Hasil eksplorasi pelayanan Prolanis di Kabupaten Sleman – DIY sebagai daerah maju dan Kabupaten Flores Timur – NTT sebagai daerah sulit pada bulan Januari – April 2017 ditemukan beberapa perbedaan yang signifikan antara lain di Kabupaten Sleman DIY Prolanis sudah dilaksanakan pada semua FKTP (kecuali puskesmas) sejak jaman PT. Askes (persero). Tata laksana pelayanan pada masing-masing FKTP tidak sama. Tidak ada SOP pelaksanaan kegiatan pokok Prolanis. Di Kabupaten Flores Timur – NTT, hanya 4 dari 21 yang melaksanakan Prolanis, itupun tata laksananya tidak sama, penyebabnya antara lain tidak adanya dana, sistem pelaporan (klaim) dengan aplikasi P-Care belum dipahami dengan baik, dan tidak adanya SOP pelayanan Prolanis.
Secara garis besar, penelitian implementation research dengan pendekatan action research ini merumuskan beberapa kesimpulan. Pertama, penyelenggaraan pelayanan prolanis pada FKTP di Kabupaten Sleman DIY sesuai dengan petunjuk teknis dan berhasil mencapai tujuan program sedangkan di Kabupaten Flores Timur NTT Puskesmas menyelenggarakan pelayanan prolanis hanya untuk mencapai target penilaian KBK. Kedua, pelayanan prolanis di FKTP merupakan pelayanan rutin setiap bulan, untuk menjamin mutu pelayanan maka diperlukan SOP.
Ketiga, hasil penilaian kelayakan SOP Pelaksanaan Kegiatan Pokok Prolanis Untuk Puskesmas Pada Daerah Sulit di Puskesmas Demon Pagong menunjukan penerimaan dan permintaan yang positif yang dibuktikan dengan penyelenggaraan pelayanan prolanis dilakukan dalam gedung puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa SOP Pelaksanaan Kegiatan Pokok Prolanis Untuk Puskesmas Pada Daerah Sulit layak untuk digunakan puskesmas pada daerah sulit seperti Kabupaten Flores Timur NTT
Penelitian dengan promotor Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc., PhD., ini telah berhasil mengantarkan Ahmad Muhammad Kasim menjadi Doktor UGM ke-5.079 dengan indeks prestasi kumulatif: 3,85. (Wiwin/IRO).