LANSIA PLUS (Lansia Peduli Lingkungan Untuk Kesehatan) 

FK-KMK UGM. Permasalahan sampah menjadi salah satu isu utama lingkungan di banyak kota di Indonesia termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut data pada tahun 2024, setiap hari Kabupaten Sleman menghasilkan 330 ton sampah, dan 60% di antaranya adalah sampah organik. Kondisi ini seringkali mengakibatkan penumpukan sampah organik sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan dan bahkan dapat menyebabkan penyebaran penyakit.

Pengumpulan dan pengolahan limbah sampah ini merupakan permasalahan yang pelik, terutama setelah adanya kebijakan penutupan beberapa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Yogyakarta. Sejak bulan Mei 2024, Dinas Lingkungan Hidup Sleman menghentikan pemungutan sampah organik di rumah-rumah. Sebagai solusi pengelolaan sampah, warga Sleman diharapkan mengelola sampah organik rumah tangganya. Salah satu cara pengelolaan sampah organik yang aman dan mudah dilakukan di rumah adalah dengan mengelola sampah organik menjadi eco-enzyme.

Eco-enzyme ini nantinya bisa dimanfaatkan menjadi berbagai bahan yang berguna untuk kesehatan, seperti pupuk, sabun, cairan pembersih lantai. Gerakan ini membutuhkan dukungan menyeluruh dari warga masyarakat, supaya dapat mendukung kelestarian alam, mencegah penyebaran beberapa penyakit menular terkait sampah, serta meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup.

Lansia sebagai anggota masyarakat memiliki potensi yang besar untuk menjadi agen perubahan dalam melestarikan lingkungan, termasuk di dalamnya pengolahan sampah. Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan wilayah dengan proporsi penduduk lanjut usia (Lansia) tertinggi di Indonesia, yaitu 16,9% dari jumlah penduduk lansia di Indonesia. Selain jumlah lansia yang terus meningkat, lansia juga sering kali memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya menjaga lingkungan untuk generasi mendatang, karena mereka telah menyaksikan perubahan lingkungan selama hidup mereka.

Tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) menyelenggarakan program pengabdian masyarakat bertajuk Lansia PLUS (Lansia Peduli Lingkungan Untuk Kesehatan) di kelurahan Nogotirto, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman yang diketuai oleh Prof. Dr. Christantie Effendy, SKp., M.Kes. Program ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan lansia dengan melibatkan lansia dalam kegiatan positif yang berkelanjutan berupa pengelolaan kebersihan lingkungan dan pencemaran lingkungan dengan pembuatan pupuk dari sampah organik, pembuatan eco-enzyme dan pembuatan kebun dengan pemanfaatan lahan sempit. Program ini mendukung terwujudnya Sustainable Development Goals (SDG) poin ketiga (good health and well-being), poin keenam (clean water and sanitation), dan poin ketujuhbelas (partnership for the goals).

Program LANSIA PLUS dilaksanakan selama Bulan April hingga Agustus 2024. Proram ini berkolaborasi dengan Sanggar Seni Srikandi Lansia Mandiri yang memiliki sekitar 50 orang anggota. Kegiatan diawali dengan pemberian edukasi tentang masalah sampah dan pengolahannya dianjutkan dengan pelatihan dan pembuatan eco-enzym dan pupuk organik dengan memanfaatkan limbah organik rumah tangga. Eco-enzyme yang dihasikan dalam pelatihan ini selanjutnya digunakan dalam pembuatan sabun batang dan sabun cair. Selain itu, lansia juga belajar cara menanam sekaligus merawat tanaman obat keluarga (toga) dalam lahan sempit, termasuk memanfaatkan pupuk organik yang dihasilkan sebelumnya pada saat menanam toga tersebut.

Rangkaian kegiatan program LANSIA PLUS dilaksanakan dengan prinsip dasar bahwa lansia mempunyai hak untuk hidup sehat, produktif, bahagia, berdaya guna, dan bersosialisasi dengan sebaya dengan mempertimbangkan kemampuan fisik lansia. Selain bisa menjadi salah satu solusi terkait permasalahan lingkungan, program ini juga mengurangi masalah yang sering timbul di antara lansia, seperti merasa kesepian, kejenuhan dengan rutinitas sehari-hari dan kurangnya kegiatan fisik yang dapat menghasilkan. Lansia bisa bersosialisasi dengan berkegiatan bersama-sama dalam mempertahankan lingkungan yang sehat di sekitar mereka, serta dapat memanfaatkan hasil olahannya.

Rangkaian kegiatan pengabdian kepada Masyarakat Lansia PLUS ini disambut baik tidak hanya oleh pengurus Sanggar Seni Srikandi Lansia Mandiri tetapi juga semua anggota yang terlibat. Kegiatan ini juga didukung penuh oleh Kepala Kelurahan Nogotirto, Gamping Sleman dan juga para kader kesehatan yang berada di area kegiatan. Siti Kuswaningsih, salah satu peserta program ini merasakan bahwa program ini sangat bermanfaat, antara lain dalam mengurangi beban untuk membeli sabun, mengisi waktu luang dengan kegiatan bermanfaat, mengurang sampah rumah tangga dan mengurangi kesepian. Beliau juga berusaha menyebarluaskan ilmu yang didapatkan dari pelatihan ini dengan mengajarkannya pada tetangga, teman dan keluarga. Hal ini selaras dengan harapan Prof Prof. Dr. Christantie Effendy, SKp., M.Kes. mengenai kebermanfaatan program LANSIA PLUS ini. Ke depannya, program ini akan dilanjutkan dengan kegiatan pemanfaatan eco enzyme untuk meningkatkan kesejahteraan lansia. (Kontributor: Ardani Latifah Hanum, S.Kep., Ns., M.Sc. & dr. Anastasia Evi handayaningsih, Ph.D, Sp.PD, K.Ger. Reviewer: Dian Paramitasari)