Kupas Tuntas Infeksi Menular Seksual dalam Diskusi “Berani Sehat, Berani Tahu”

FK-KMK UGM. Dalam rangka memperingati Minggu Kesadaran Infeksi Menular Seksual (IMS) yang jatuh pada minggu kedua bulan April, RSUP Dr Sardjito menyelenggarakan program diskusi kesehatan rutin bertajuk “Bincang Asyik Pilihan Anda” dengan tema “Berani Sehat, Berani Tahu: Kupas Tuntas Soal Infeksi Menular Seksual”. Acara ini digelar pada Rabu, 30 April 2025, dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube RSUP Dr Sardjito. Salah satu narasumber utama dalam kegiatan ini adalah dr. Alessandro Alfieri, M.Med.Sc, Sp.D.V.E, staf pengajar dari Departemen Dermatologi dan Venereologi (DV) FK-KMK UGM.

Dalam diskusi ini, dr. Alessandro mengupas berbagai aspek penting terkait Infeksi Menular Seksual (IMS), mulai dari definisi, jenis-jenis penyakit, gejala yang perlu diwaspadai, cara penularan, hingga metode pencegahan. Ia menjelaskan bahwa IMS adalah kelompok penyakit yang umumnya ditularkan melalui kontak seksual dan dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia atau jenis kelamin. Beberapa gejala bisa tidak tampak secara langsung, sehingga penting untuk mengenali dan melakukan deteksi dini.

Di samping membahas aspek medis, dr. Alessandro juga menyoroti tantangan yang dihadapi tenaga kesehatan dalam menangani pasien IMS. Ia menekankan bahwa stigma sosial, rasa malu, serta kurangnya kesadaran untuk memeriksakan diri seringkali menjadi hambatan dalam proses diagnosis dan pengobatan. Karena itu, tenaga medis perlu menjaga kerahasiaan dan kenyamanan pasien, agar penanganan IMS dapat berjalan lebih efektif dan manusiawi.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya kolaboratif antara institusi akademik dan layanan kesehatan untuk meningkatkan literasi masyarakat tentang penyakit menular seksual, sekaligus mendukung tercapainya Sustainable Development Goal (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera dan SDG 4: Pendidikan Berkualitas. Selain itu kegiatan ini juga selaras dengan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Dengan adanya edukasi terbuka dan mudah diakses seperti ini, masyarakat diharapkan semakin memahami pentingnya pencegahan IMS, serta lebih berani dan sadar dalam menjaga kesehatan seksual secara bertanggung jawab. (Kontributor: Wega Wisesa Setiabudi).