FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan dari delegasi Nottingham University di Gedung Pascasarjana Tahir Foundation pada 7 Juni 2024 lalu. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kerjasama di bidang penelitian dan pendidikan antara kedua institusi. Dalam sambutannya, Professor Jane Norman sebagai Provost and Deputy Vice Chancellor dari Nottingham University menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan yang hangat. “Merupakan kehormatan besar berada di sini. Kami sangat tertarik dengan Indonesia yang sedang mengalami transisi pesat. Kami ingin berkolaborasi dengan banyak mitra di seluruh dunia, terutama Indonesia untuk peningkatan kemampuan akademik mahasiswa terutama dalam konteks penelitian,” ujarnya.
Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH, Dekan FK-KMK UGM, memberikan gambaran singkat mengenai fakultas yang kini berusia 78 tahun. “Kami didirikan tepat setelah kemerdekaan dan merupakan fakultas kedokteran pertama dan tertua di Indonesia. Saat ini, kami memiliki lebih dari 40 program studi dan sekitar 32 departemen yang mencakup bidang kedokteran, kesehatan masyarakat, keperawatan, dan gizi kesehatan” jelasnya.
Prof. dr. Gunadi, Ph.D, Sp.BA., Subsp.D.A(K), Ketua Pokja Genetik / Internasionalisasi FK-KMK UGM, menambahkan bahwa sudah ada beberapa kolaborasi ilmiah antara UGM dan Nottingham University. “Kami telah melakukan publikasi ilmiah bersama mengenai kanker dan memiliki kelompok kerja yang mencakup bidang gizi, pengobatan presisi, sel punca, genetika, genomik, metabolisme, kesehatan masyarakat, dan kebijakan kesehatan,” katanya.
dr. Susanna Hilda Hutajulu, Sp.PD-KHOM, kepala Unit Kanker Terpadu Universitas dr. Sardjito menjelaskan lebih lanjut tentang kolaborasi mereka. “Kami, kelompok riset patologi molekuler FK-KMK UGM, bekerja sama dengan Professor Muhammad Ilyas dari Nottingham University dari tahun 2019 hingga 2022. Penelitian kami berfokus untuk mempelajari kelangsungan hidup pasien kanker kolorektal dan analisis berbagai tumor serta determinan sosial pada pasien kanker kolorektal. Kami juga menghasilkan alat skrining untuk menganalisis pola Lynch yang telah dipromosikan oleh Kementerian Kesehatan, Ini bisa menjadi poin kolaborasi yang potensial” ungkapnya.
Professor Jane Norman menyambut baik kolaborasi ini. “Saat ini, kami juga bekerja dengan berbagai jenis kanker seperti kanker payudara, paru-paru, dan neuro. Kami memiliki banyak pengalaman dalam uji klinis dan siap berbagi pengetahuan dalam hal tata kelola uji klinis, pengumpulan data, dan etika penelitian,” katanya.
Prof. dr. Ahmad Hamim Sadewa, Ph.D, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, menambahkan bahwa fakultasnya memiliki berbagai program studi untuk tingkat sarjana dan pascasarjana. “Kami memiliki program double degree untuk program magister dan doktoral, serta kolaborasi dengan universitas internasional. Kami juga mengadakan program klinis dan kesehatan masyarakat untuk mahasiswa internasional. Disini mereka tidak hanya bisa mencoba kegiatan pembelajaran klinis di rumah sakit melainkan juga terlibat dalam berbagai aktivitas pemberdayaan masyarakat dan pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan primer di berbagai daerah. Kami berharap kolaborasi ini dapat meningkatkan kapasitas dan kemampuan mahasiswa kami maupun mahasiswa internasional dengan adanya transfer keilmuan, wawasan, kemampuan, hingga budaya kerja,” jelasnya.
Prof. Hamim juga menyoroti program joint degree untuk pendidikan magister kebidanan (midwifery). “Program ini bertujuan untuk menciptakan klinisi dan akademisi yang handal dan profesional di bidang kebidanan. Program ini akan memungkinkan mahasiswa untuk belajar satu tahun di UGM dan satu tahun di Nottingham University. Kami berkomitmen untuk meningkatkan jumlah master di bidang kebidanan sehingga mereka dapat mengajar dan memberikan layanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat. Kami berharap kolaborasi ini dapat menghasilkan tenaga profesional yang mampu mengatasi berbagai tantangan di bidang kebidanan,” tambahnya.
Kegiatan ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 3 tentang kehidupan sehat dan sejahtera serta poin 4 mengenai pendidikan berkualitas untuk pembangunan berkelanjutan. Kolaborasi antar dua institusi ini juga sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) pada poin 17 kemitraan untuk mencapai tujuan.
Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan menyediakan pendidikan yang berkualitas serta inklusif bagi semua. Pertemuan ini ditutup dengan harapan bahwa kolaborasi antara Fakultas Kedokteran UGM dan Nottingham University dapat terus berlanjut dan berkembang, khususnya dalam bidang penelitian kanker serta memproyeksikan adanya joint degree untuk program magister kebidanan. Kedua belah pihak sepakat untuk terus mengeksplorasi peluang kerjasama lainnya demi kemajuan ilmu pengetahuan dan kesehatan global. (Assyifa/Reporter).