FK-KMK UGM. Pengalaman Indonesia dalam mengelola keluarga berencana sejak tahun 1970 telah berhasil menurunkan fertilitas dari 5,6 menjadi 2,14 pada tahun 2022 (sumber: Data Survei Keluarga, 2022). Penggunaan kontrasepsi modern meningkat sejak saat itu. Pemerintah Indonesia telah memperkuat keamanan komoditas alat kontrasepsi, meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam pelayanan keluarga berencana, mengembangkan standar pelayanan keluarga berencana, dan menjamin pembiayaan pelayanan keluarga berencana melalui jaminan kesehatan semesta.
Hal tersebut tak lepas dari kontribusi Pusat Kesehatan Reproduksi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM yang berkomitmen memberikan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah terkait isu kependudukan, keluarga berencana, dan kesehatan reproduksi.
Pada bulan Juni 2022, pemerintah Indonesia menandatangani kesepakatan bersama dengan pemerintah Filipina di bidang kependudukan, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, pengarusutamaan gender, dan isu-isu terkait lainnya. Berbagai kegiatan antara kedua negara dalam bentuk pelatihan, tingkat kunjungan yang tinggi, berbagi pengetahuan, dan bantuan teknis.
Terkait dengan hal tersebut, Indonesia akan berbagi pengalaman dalam mengelola keluarga berencana, pembangunan keluarga, dan penurunan stunting dengan Filipina, khususnya untuk Bangsamoro. Menindaklanjuti hal tersebut, BKKBN dan pemerintah Filipina melakukan kunjungan ke Pusat Kesehatan Reproduksi FK-KMK UGM pada Selasa (28/11). Kunjungan tersebut dilaksanakan di Auditorium lantai 8 FK-KMK UGM.
Agenda yang akan dilaksanakan adalah sharing knowledge yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta tentang pengelolaan Program Keluarga Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia.
Dengan adanya agenda ini, telah membuktikan bahwa FK-KMK telah turut berpartisipasi dalam pencapaian SDGs poin 3, 10, dan 17, yaitu terkait good health and well-being, reduced inequalities, juga partnerships fot the goals. (Nirwana/Reporter. Editor: Tiara Kurniasari)