FK-KMK UGM. Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan sukses mengadakan dua sesi kuliah tamu yang diisi oleh Profesor Christine Imbert dari Université de Poitiers, Perancis. Acara yang berlangsung pada Rabu dan Kamis (24-25 April) ini menarik perhatian luas dari mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), dosen, peneliti, dan klinisi.
Kuliah tamu di hari pertama di Rumah Sakit Akademik UGM, Profesor Imbert menyajikan materi tentang “Biofilm-associated candidiasis: understanding pathophysiology and therapeutic challenges.” Diskusi yang hangat dan penuh antusiasme terjadi, dipandu oleh dr. Domas Fitria Widyasari, Sp.MK. Topik yang dibawakan memberi wawasan mendalam mengenai tantangan dalam menangani candidiasis terkait biofilm di lingkungan rumah sakit, membuka dialog yang produktif antara peserta dan Profesor Imbert.
Di sesi kedua hari kamis, Profesor Imbert menyampaikan kuliah dengan tema “Fungi and biofilms: what research is currently done and why?” yang juga diikuti dengan diskusi interaktif yang dipandu oleh dr. Edwin W. Daniwijaya, Ph.D., Sp.MK. Kegiatan ini di Auditorium Gedung Tahir, Lantai 8, Sayap Utara, FK-KMK UGM.
Kehadiran Profesor Imbert memberikan kontribusi penting bagi pengayaan pengetahuan bagi mahasiswa doktoral, PPDS, peneliti, dan profesional dalam bidang mikrobiologi. Kuliah tamu ini tidak hanya memperdalam pemahaman mengenai biofilm dan candidiasis tetapi juga membuka peluang untuk kolaborasi lebih lanjut, baik dalam penelitian maupun pertukaran mahasiswa antara UGM dan Université de Poitiers.
Acara ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada poin 4 Pendidikan Berkualitas, yaitu menjamin pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendorong kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua, serta SDG 17 Kemitraan untuk Mencapai tujuan, yang menekankan pentingnya kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan. Dengan kegiatan ini, Departemen Mikrobiologi FK-KMK UGM berharap dapat memperkuat hubungan internasional dan meningkatkan kerja sama akademik serta penelitian di masa depan. (Penulis:Dian A & Ayu R/Editor:Sitam).
