Kuliah Tamu FK-KMK UGM: Tantangan dan Peluang Pengendalian Rokok untuk Cegah Penyakit Kardiovaskuler di Indonesia

FK-KMK UGM. Departemen Perilaku, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) telah melaksanakan kuliah tamu bertajuk “Cardiovascular Diseases and Tobacco Control: Exploring Current Problems and Future Directions for Public Health”. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (11/12) dan dilaksanakan secara daring.

Profesor Faisel Khan, Ph.D dari School of Medicine, University of Dundee, Skotlandia dan Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D dari Departemen Perilaku, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial, FK-KMK, UGM menjadi pembicara utama dalam kuliah tamu ini. Dimoderatori oleh dr. Bagas Suryo Bintoro, Ph.D, kuliah tamu ini membahas mengenai hubungan antara penyakit kardiovaskular dan rokok serta upaya untuk mengurangi permasalahan tersebut dari sisi kesehatan masyarakat.

Dalam sesi pertama kuliah, Prof. Faisel Khan membahas tentang risiko penyakit kardiovaskular yang terjadi di dunia. Di United Kingdom, penyakit kardiovaskular menjadi salah satu penyakit yang menyerang 7.4 juta orang dan menyebabkan 167.000 kematian setiap tahunnya.

Tak hanya di United Kingdom, Indonesia juga menjadi salah satu negara dengan tingkat kematian akibat penyakit kardiovaskular tertinggi di dunia. “Indonesia, kematian akibat penyakit kardiovaskuler meningkat lebih dari dua kali lipat dari 292,000 kematian pada tahun 1990 menjadi 659,000 pada tahun 2019,” jelas Prof. Faisel.

Prof. Faisel juga menyampaikan berbagai penelitian yang sudah dilakukan untuk mengurangi dampak dari penyakit kardiovaskuler. Salah satunya dengan cara meningkatkan fungsi endotelial dan menurunkan stres oksidatif. Langkah yang dapat dilakukan meliputi memperbaiki pola makan, olahraga dan aktivitas fisik secara teratur, dan mengurangi berat badan.

Sesi kedua yang disampaikan oleh Prof. Yayi membahas mengenai pengendalian rokok. Dalam pengendalian rokok di Indonesia dan negara-negara berpendapatan menengah ke bawah lainnya, terdapat berbagai tantangan maupun kesempatan. Kesempatan dapat berupa strategi di antaranya mengurangi permintaan dan ketersediaan rokok yang memerlukan peran penting dari pemangku kebijakan.

Kegiatan Kuliah Tamu ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) terutama SDG 3 mengenai Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4 mengenai Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17 mengenai Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Kegiatan ini mendukung penekanan prevalensi penyakit tidak menular seperti yaitu penyakit kardiovaskular melalui edukasi dan pengendalian rokok. Selain itu, kolaborasi internasional yang dihadirkan mencerminkan kerjasama untuk solusi kesehatan yang berkelanjutan (Fauziah Nurhasanah).