Kontribusi dan Inovasi dr. Arief Budiyanto dalam Kemajuan Kesehatan Kulit Indonesia

FK-KMK UGM. Perkembangan di bidang dermatologi telah membawa dampak signifikan dalam memahami dan mengatasi berbagai masalah kesehatan kulit. dr. Arief Budiyanto, Ph.D., Sp.D.V.E., Subsp. O.B.K., peneliti dan dosen senior di Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), memiliki peran penting dalam upaya ini. Dengan fokus dan keahlian di bidang fotodermatologi, karsinogenesis kulit, dan bedah kulit, Dr. Arief Budiyanto telah menghasilkan berbagai penelitian yang tidak hanya memperkaya literatur ilmiah, tetapi juga mempengaruhi praktik klinis.

Sejak kecil, Dr. Arief Budiyanto telah menanamkan impian besar untuk menjadi seorang dokter. Saat masih duduk di kelas tiga sekolah dasar, Dr. Arief sudah menyampaikan keinginannya di depan kelas, sebuah momen yang mengukuhkan cita-citanya untuk terjun ke dunia medis. Inspirasi ini datang dari pamannya, yang juga seorang dokter, sehingga mendorong Dr. Arief untuk mengejar profesi tersebut sebagai tujuan hidupnya.

Ketika tiba waktunya memilih jenjang pendidikan, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi pilihan tunggal Dr. Arief. Semangat dan fokusnya pada dunia medis akhirnya membawa dia ke bidang yang sangat menarik minatnya, yaitu ilmu dermatologi. “Kulit bukan hanya soal estetika, tetapi juga jendela kondisi tubuh kita,” kata Dr. Arief. Baginya, pemahaman tentang kulit dan patogenesis penyakit yang mempengaruhinya adalah kunci untuk membantu pasien menjaga kesehatan kulit yang optimal. “Kulit yang baik adalah kulit yang sehat,” tambahnya.

Pada tahun 1997, kesempatan langka terbuka ketika ia menjadi salah satu dari sedikit dokter umum yang diangkat menjadi staf di Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran UGM. Melalui rekomendasi dari Prof. Dr. dr. Hardyanto Soebono, Sp.KK(K), ia didorong untuk menjadi dosen. Keputusan itu membawanya mengambil pendidikan S3 sebelum menjadi spesialis, sebuah langkah yang tak lazim di Indonesia pada masa itu. Dedikasinya terhadap pendidikan dan penelitian membawanya meraih beasiswa ke Monbusho, Jepang, untuk melanjutkan studinya.

Dalam perjalanan karirnya sebagai akademisi, Dr. Arief Budiyanto telah menduduki berbagai posisi penting salah satunya sebagai Kepala Sub Bagian Penyakit Eritroskuamosa, Autoimun dan Photodermatologi Bagian IKKK, serta Ketua Divisi Fotodermatologi di FK-KMK UGM. Selain berkiprah di dunia akademis, Dr. Arief Budiyanto telah memegang berbagai posisi strategis di dunia kesehatan khususnya kesehatan kulit. Dr. Arief Budiyanto menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Akademik UGM (2018-2021) dan Wakil Ketua Komisi Evaluasi Nasional Kolegium Dermatologi dan Venereologi Indonesia (2022-2024). Tak hanya itu, beliau juga terlibat aktif dalam berbagai organisasi profesi, seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (PERDOSKI). 

Sebagai Ketua Komisi Penelitian dan Publikasi Kolegium Dermatologi dan Venereologi Indonesia (2022-2024), Dr. Arief berperan penting dalam mendorong kemajuan riset dan publikasi ilmiah di bidang dermatologi. Dr. Arief Budiyanto telah mempublikasikan 29 publikasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Salah satu hasil penelitian Dr. Arief Budiyanto yang berfokus pada inhibisi aktivitas telomerase pada sel karsinoma sel skuamosa kulit melalui penghambatan reseptor EGF telah memberikan wawasan baru dalam pengembangan terapi untuk kanker kulit. 

Bagi Dr. Arief Budiyanto, penelitian tak hanya memiliki manfaat secara akademis, namun juga harus memiliki manfaat praktis bagi masyarakat luas. “Untuk membuat penyesuaian, kita harus mengetahui dasarnya terlebih dahulu, apakah sesuai atau tidak. Sehingga kita bisa mengatasi masalah sesuai dengan permasalahannya,” ungkap Dr. Arief Budiyanto.  Pandangan ini mendorong beliau untuk selalu mengaitkan hasil penelitiannya dengan aplikasi praktis yang bermanfaat bagi pasien.

Perjalanan dan kontribusi Dr. Arief Budiyanto merupakan contoh inspiratif bagaimana dedikasi, ilmu pengetahuan, dan kepemimpinan dapat bersatu untuk memberikan dampak signifikan dalam dunia medis. Dengan visi yang kuat dan komitmen yang tinggi, Dr. Arief Budiyanto dapat memberikan kontribusi besar bagi masyarakat luas maupun profesinya sebagai dokter. (Penulis: Fauziah Nurhasanah. Editor: Dian/Humas)