Kompetisi Global dan Tantangan Tenaga Ahli Kesehatan

Perkembangan globalisasi dan percepatan teknologi menuntut tenaga ahli kesehatan untuk selalu belajar dalam Continuous Profesional Development (CPD). “Pemberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) mendorong tumbuhnya daya saing SDM bidang kesehatan,” papar Wakil Dekan III Bidang Keuangan, Aset dan SDM Fakultas Kedokteran UGM, dr. Ibnu Purwanto, SpPD., K-HOM, dalam sambutannya pada upacara pelepasan mahasiswa Pascasarjana FK UGM, Selasa (19/4).

Pada periode kelulusan April 2016 ini, Fakultas Kedokteran berhasil meluluskan 186 mahasiswa yang terbagi dalam 9 program studi. Dari data mahasiswa yang lulus, distribusi pencapaian IPK secara keseluruhan untuk IPK 3,26 – 3,50 sebanyak 42 mahasiswa; IPK 3,51-3,75 sebanyak 84 mahasiswa, dan untuk IPK 3,76-4,00 sejumlah 51 mahasiswa. Untuk IPK tertinggi diraih oleh Yunika Puspa Dewi dari program Patologi Klinik. Dengan adanya kelulusan ini, jumlah alumni program pascasarjana FK UGM mencapai 11.185.

Sebagai Dokter Spesialis, Master dan Doktor baru, tentu menjadi tugas dan tanggung jawab berat yang harus diemban. Menjadi tenaga ahli kesehatan selalu dituntut untuk dapat memberikan pelayanan kepada pasien maupun klien secara etis, professional, dan berorientasi kepada kepuasan pelanggan sebagai unsur pelayanan prima dengan mengutamakan keselamatan pasien seperti yang diungkapkan oleh Direktur SDM dan Pendidikan RSUP Dr Sardjito, drg. Rini Sunaring Putri, M.Kes.

Dalam momentum upacara pelepasan mahasiswa Pascasarjana Fakultas Kedokteran UGM ini menekankan tenaga ahli kesehatan yang lulus diharapkan mampu untuk selalu bekerjasama menyelesaikan berbagai masalah di Bidang Kesehatan. Perbaikan mutu tenaga ahli kesehatan menjadi upaya sinergis untuk membangun sistem kesehatan yang terbaik. (Wiwin/IRO).