Kolaborasi dan Sentuhan Seni dalam Perhelatan Akbar 11th ICTP

FK-UGM. Sendratari klasik ciptaan Sri Sultan HB IX memukau peserta dalam pembukaan perhelatan akbar 11th International Congress of Tropical Pediatrics (ICTP), Sabtu (5/8) di Mataram City International Convention Center Yogyakarta. Acara yang diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ini dihadiri kurang lebih 457 dokter umum, dokter spesialis anak maupun para ahli bidang pediatri tropis dari 23 negara.

Sejak diselenggarakan pertama kalinya di Bangkok, Thailand tahun 1987 sampai dengan penyelenggaraan kesepuluh di Nairobi, Kenya, ICTP mampu menjadi forum pertukaran informasi, kerjasama, pengembangan konsep maupun teori baru terkait kesehatan anak di daerah tropis. Kolaborasi mutlak diperlukan untuk mengatasi beragam problematika di bidang tropical pediatrics. Ketua 11th ICTP, Prof. Dr. dr. Sri Rezeki S. Hadinegoro menjelaskan bahwa kegiatan ini berfokus pada berbagai penyakit infeksi tropis seperti Dengue, Zika, Malaria serta Neglected Tropical Deseases (Melioidosis) yang selama ini sering diabaikan oleh masyarakat. Padahal keberadaannya relatif sering dijumpai di daerah tertentu.

Sebagai bentuk temuan baru, Eliminate Dengue Project (EDP) turut menyajikan stand penelitian nyamuk Wolbachia. “Melalui forum ini, yang terpenting adalah sharing informasi mengenai penyakit tropikal pediatrik ditambahkan dengan isu terbaru masing-masing negara. Ada berbagai hal yang menarik untuk disimak. Mulai dari vaksin dengue, program kampanye Mumps Measles Rubella (MMR), maupun perkembangan imunisasi di Indonesia dan beberapa negara lain. Pada akhirnya semua pihak diharapkan bisa bekerja sama menuntaskan permasalahan penyakit infekti tropis untuk anak-anak Indonesia bersama dengan negara di dunia membentuk global health” imbuhnya di sela-sela kegiatan pre-congress workshop, Jumat (4/8).

Sekretaris panitia penyelenggara, dr. Ida Safitri Laksanawati, SpA., menyampaikan bahwa untuk menjawab tantangan global, upaya preventif, kontrol, eliminasi maupun pemberantasan penyakit infeksi penting untuk diperhatikan. “Kita tahu bahwa kondisi surveillans hari ini, pelaporan sebagai bentuk pengendalian masih kurang. Oleh karenanya melalui forum ICTP kita juga akan membahas upaya pengendalian atau pengawasan itu sendiri,” terang staf Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedoktearan UGM ini saat dikonfirmasi mengenai pentingnya tema kongres.

Acara kongres internasional yang dibuka oleh  Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan RI, dr. Muhamad Subuh, MPPM dengan keynote speaker dari WHO-SHEARO, Rajesh Mehta ini dibagi menjadi dua bagian. Agenda pertama dibuka dengan kegiatan pre-congress workshop (PCW) tanggal 4 Agustus 2017 dilanjutkan dengan acara kongres tanggal 5-7 Agustus 2017. Kegiatan PCW diselenggarakan secara paralel dalam tiga tema besar. Tema pertama membahas mengenai infeksi Dengue beserta problematikanya, kedua, tentang Kedokteran ropis pediatrik di negara tropis. Sedangkan tema ketiga terkait pelayanan kesehatan dengan fokus pada antimicrobial stewardship.

“Harapannya, melalui forum ini informasi maupun rekomendasi baru bisa disampaikan peserta di masing-masing asosiasi. Misalnya melalui forum dokter anak, website, sms gateway, maupun komunikasi group,” pungkas Ida Safitri. (Dito-Wiwin/Reporter).

Berita Terbaru