KMK FK-KMK UGM Menggelar Webinar Series III : Pengayaan Ilmu Kedokteran untuk Mengatasi Masalah Klinis dan Kesehatan Masyarakat

FK-KMK UGM. Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM menggelar Seri Webinar III Bedah Buku dengan judul “Pengayaan Ilmu Kedokteran untuk Mengatasi Masalah Klinis dan Kesehatan Masyarakat”, karya Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D., beserta para kontributor. Webinar ini digelar Rabu, 20 Maret 2024. Peserta hadir secara daring melalui Zoom Meeting dan kanal Youtube HPM UGM.

Prof. dr. Laksono Trisnantoro menguraikan lima studi kasus besar yang menggunakan ilmu kebijakan dan manajemen untuk menangani masalah kesehatan dengan pendekatan transdisiplin. Studi kasus tersebut mencakup aplikasi kebijakan dan manajemen dalam menghadapi bencana, kekurangan spesialis kesehatan ibu dan anak, masalah mutu pelayanan dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), serta isu-isu terkait jumlah dokter dan sistem pendidikan dokter spesialis.

Acara ini menghadirkan lima pembahas antara lain dr. Hendro Wartatmo, Sp.B-KBD, dr. Stefanus Bria Seran, M.P.H dan Dr. rer. nat. I Made Wiryana, S.Kom., S.Si., MAppSc. Penggunaan data yang valid dan berkualitas dapat mempermudah manajemen perencanaan dan pengelolaan kesehatan, meski tantangan integrasi sistem dan data real-time masih perlu diatasi. Selain itu, dr. Andi Sri Juliarty R, M.Kes, selaku Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan menjelaskan tentang adopsi program manual rujukan di Balikpapan yang telah efektif menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak.

Prof. Dr. M. Ahmad Djojosugito, dr. SpOT(K)., MHA., MBA., FICS, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pendidikan Ganesha mengulas perubahan sistem pendidikan dokter spesialis di Indonesia dari sistem berbasis professor menjadi berbasis universitas. Beliau menekankan perlunya peran pemerintah untuk menyeimbangkan kebutuhan antara organisasi profesi, kolegium, dan rumah sakit pendidikan. Webinar ini mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3 kehidupan sehat dan sejahtera serta 4 pendidikan berkualitas. (Reporter: Iztihaddun Nisa/Editor: Guntari)

Berita Terbaru