Klinik Konsultasi Keluarga (KLIK) Sebagai Model Case Management System Berbasis Masyarakat Di Desa Panggungharjo

FK-KMK UGM. Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang berjudul “KLIK (Klinik Konsultasi Keluarga) Pengembangan Model Case Management System dalam Pelayanan Kesehatan Keluarga Berbasis Masyarakat” di Desa Panggungharjo, Kabupaten Bantul. Kegitan yang diketuai oleh Dr. Heru Subekti, S.Kep.,Ns., MPH bertujuan untuk membentuk lembaga klinik konsultasi keluarga berbasis masyarakat dengan model community case management system yang berfungsi sebagai penghubung antara kebutuhan keluarga dengan layanan yang tersedia di wilayah Kalurahan Panggungharjo, Bantul.

Sabtu (29/6), tim pengabdian menyelenggarakan pertemuan berupa pelatihan dengan kader yang disebut dengan ‘mitra keluarga terpilih’. “Pengabdian ini berangkat dari identifikasi permasalahan yang ada di masyarakat yang kemudian kita berusaha memberikan solusi bersama,” jelas Dr. Heru. “Fokus pengabdian pada penyediaan wadah untuk masyarakat bisa melakukan konsultasi jika ada permasalahan terkait keluarga,” tambahnya.

Keluarga sering dihadapkan pada berbagai tantangan yang kompleks, termasuk masalah ekonomi, konflik interpersonal, serta masalah kesehatan mental. Selain itu, banyak keluarga, terutama yang kurang mampu, mengalami keterbatasan dalam mengakses layanan kesehatan dan sumber daya lainnya. Dalam menghadapi masalah kompleks keluarga, penting untuk memiliki pendekatan terkoordinasi yang melibatkan berbagai penyedia layanan dan sumber daya. Pendekatan manajemen kasus berbasis masyarakat memungkinkan koordinasi yang efektif antara layanan kesehatan, layanan sosial, dan lembaga lainnya untuk memberikan dukungan yang komprehensif kepada keluarga.

Lebih dari 10 mitra yang berkolaborasi dalam program pengabdian ini untuk mendukung jasa konsultasi jika ada masyarakat yang membutuhkan intervensi lebih lanjut. Mitra yang terlibat di antaranya BKKBN, lembaga keagamaan, pegadaian, dan lainnya. Model kegiatan ini adalah pembentukan kader atau yang disebut mitra keluarga, yang mana mitra tersebut membantu menjadi penghubung antara masyarakat dengan pihak lain sesuai dengan kondisi yang dikonsultasikan.

Program ini mendapatkan respons dan dukungan positif dari pemerintah desa. Harapannya, penyediaan layanan konsultasi dan dukungan secara proaktif kepada keluarga, program klinik konsultasi keluarga dapat membantu mencegah eskalasi masalah yang lebih serius di masa depan, seperti perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, atau masalah kesehatan mental yang lebih berat. Program ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), yakni SDG 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera dan SDG 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Reporter: Resha Ayu/Editor: Putri)