Kiat Sehat Jemaah Haji Usia Lanjut

[slideshow_deploy id=’12702′]

Kemampuan menjalankan ibadah haji sebagai rukun islam ke-5bagi yang mampu (istithoah) secara fisik, psikik dan finasial di Indonesia makin meningkat. Dengan makin meningkatnya umur harapan hidup, maka Jemaah haji usia lanjut jumlahnya juga semakin bertambah. Hal ini menyebabkan angka morbiditas dan mortilitas semakin tinggi pada Jemaah haji usia lanjut. Tingginya angka morbiditas dan mortalitas Jemaah haji juga menjadi beban negara (high cost) karena mendominasi perawatan di Balai Pengobatan haji Indonesia dan RS Arab Saudi sebesar 56%. Jemaah haji usia lanjut secara fisik sudah disertai kondisi kronis, seperti impairments, disabilities dan diseases dibanding dengan Jemaah haji usia muda.

Diperlukan tenaga kesehatan khusus untuk menangani Jemaah haji usia lanjut. Masalah medis yang paling banyak dijumpai adalah nyeri sendi, hipertensi, bronchitis, diabetes mellitus, dan dyspepsia. Pembekalan terkait problem kesehatan dan kiat-kiat praktisnya sangat kurang dan bahkan tidak diberikan kepada Jemaah haji usia lanjut di embarkasi-embarkasi Indonesia.

Jumlah tenaga kesehatan yang melayani Jemaah haji sangat terbatas, satu pesawat terdapat tiga tenaga kesehatan haji Indonesia. Kadang kala ada tenaga kesehatan haji daerah harus mengawal 375 jemaah haji, sehingga rasionya sebesar 1 : 125. Suatu beban yang besar, apalagi jika lokasi Jemaah tidak berkumpul dalam satu hotel.

Berdasarkan informasi tersebut timbul gagasan peneliti bagaimana cara agar pengetahuan kesehatan Jemaah haji usia lanjut dapat diberikan dalam bentuk yang mudah dan sederhana tetapi sarat pesan kesehatan. Sehingga hasil akhirnya angka morbiditas dan mortalitas menurun dan menghemat biaya.

Dr. dr. Probosuseno, Sp.PD-K.Ger melangsungkan ujian terbuka dalam memenuhi derajat Doktor dalam bidang Ilmu Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan FK UGM (5/12) di Auditorium FK UGM, Judul disertasinya mengenai “Pengaruh Pelatihan Inovatif terhadap Kinerja Petugas Kesehatan Haji Indonesia”. Pelatihan inovatif berisi kiat haji sehat secara praktis (terutama Tepuk Haji Sehat = THS, lagu Gemzar = Gerakan minum zam zam dan makan kurma, dan pusat KLB = Gejala dan Tanda Penyakit Berbahaya pada Jemaah haji). Pesan kesehatan untuk Jemaah haji dan Jemaah haji usia lanjut melalui Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI). TKHI merupakan personil strategis dalam menjaga status kesehatan Jemaah haji dan melayani jika sakit.

“Pelatihan inovatif melibatkan ilmu geriatric dan kesehatan haji, menggunakan model permainan tepuk, lagu-lagu sederhana (syair ubahan), serta singkatan (akronim) terkait kesehatan haji,” ungkap Doktor bimbingan Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D.

Permainan THS melibatkan banyak system organ tubuh, neuro-muskiloskeletal-psikologis. Gerakan tepuk tangan dapat melibatkan otot skelet (tipe 1), berirama, sambal kata-kata kiat berhaji sehat, supaya selalu ingat dan dilakukan berulang-ulang. Manfaat tepuk tangan yaitu (1) mengembangkan dan meningkatkan kebutuhan emosional, fisiologis, sosiologis dan kognitif anak dan remaja untuk bekal pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, (2) tepuk tangan yang baik bagi kesehatan dengan meletakkan semua bagian permukaan tangan yang satu dengan permukaan tangan yang lainnya, kemudian tepuk secara berirama dan dalam durasi yang cukup sehingga permukaan tangan terasa semakin panas dan membawa efek perubahan kerja anggota tubuh, termasuk salah satunya adalah untuk menstimulus saraf yang meningkatkan konsentrasi, (3) mempengaruhi neurotransmitter yang merangsang otak dan mempengaruhi perkembangan daerah otak yang lain, (4) melatih integritas sosial dan sikap emosional. Suasana riang gembira, kekompakan, untuk menghasilkan irama yang indah kebersamaan dan keceriaan ternyata melahirkan kesadaran akan pentingnya tanggung jawab, menjaga kebersamaan dan membantu menghayati dan merasakan keindahan.

Lagu Gemzar yang memuat pesan kesehatan tentang asupan cairan dan makanan yang mengandung cukup energi. Kandungan mineral air zam zam yang lengkap, ditambah sejumlah kurma akan dapat mencukupi energi. Para TKHI diajarkan juga tentang cara mendeteksi gejala dan tanda penyakit berbahaya pada Jemaah haji yang disingkat dengan akronim KLB.

Dalam penelitian yang mengambil sampel penelitian TKHI DIY dengan populasi seluruh TKHI embarkasi Surakarta tahun 2014 sebanyak 213 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan inovatif dapat menurunkan morbiditas rujukan Jemaah haji usia lanjut dan menurunkan angka mortalitas, serta pembiayaan yang cost-effective. Dr. Probosuseno merupakan doktor ke-278 di FK UGM dan ke-3.426 se-UGM, lulus dengan predikat sangat memuaskan. (Dian/IRO)

Tepuk Haji Sehat (karya Dr. dr. Probosuseno, Sp.PD-K.Ger, 2014)

Ingin Haji (XXX) Mabrur Sehat (XXX)

Minum cukup (XXX) Istirahat (XXX)

Makan cukup (XXX) Zikir Sholat (XXX)

Pakai Masker (XXX) Aturan Taat (XXX)

Hati-hati (XXX) panas Menyengat (XXX)

SEHAT, TAQWA, MANFAAT, MANDIRI, YES!

Berita Terbaru