FK-KMK UGM. Saat ini perkembangan dunia bisnis dan usaha sangat menjanjikan di kalangan masyarakat, tidak terkecuali bisnis dalam bidang kesehatan. Walaupun begitu, untuk mendapatkan hasil yang optimal dan keuntungan yang tinggi, perlu adanya strategi khusus serta pemahaman mengenai cara menjalankan bisnis yang baik dan sehat.
Hal tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Dr.dr.Hr. Danarto, Sp.B Sp.U(K) dalam Kuliah Umum Medical Entreprenurship bertema “Pengalaman Sukses Mendirikan dan Mengembangkan Rumah Sakit Khusus Bedah An-Nur” yang diadakan oleh Prodi Magister Ilmu Kedokteran Klinis, Senin (8/11) secara daring melalui platform Zoom.
Dokter Danarto sebagai pemilik RS Khusus Bedah An-Nur Yogyakarta mengungkapkan bahwa menjadi seorang pebisnis harus memiliki strategi tepat yang dapat diterapkan. Pertama, Defender untuk meraih dan mempertahankan pasar pada segmen yang sempit. Kedua, Prospector untuk meraih pasar selus-luasnya melalui inovasi produk-produk baru. Ketiga, Fokus dalam menjalankan bisnis dan Terakhir adalah perlunya kepemimpinan yang tepat dalam biaya.
“Dalam menjalankan sebuah bisnis kita perlu memiliki stratergi kepemimpinan dalam biaya yang artinya strategi bisnis diarahkan untuk meraih pasar seluas-luasnya melalui harga produk yang semurah-murahnya.”, jelas beliau.
Sebelum memulai usaha perlu melakukan rencana usaha yang terstrukur dan detail untuk menghadapi berbagai kemungkinan hambatan yang akan terjadi. Beberapa hambatan yang mungkin terjadi dalam berbisnis menurut dokter Danarto ada tujuh, yaitu kenyamanan, kemalasan, pola pikir negatif, menjadi pengikut, mengambil rute aman, tidak terinspirasi dan yang paling penting adalah ketidaksabaran.
“Melalui perencanaan usaha, seorang entrepreneurship dapat mengukur ketidakpastian dan mengkalukasi banyaknya resiko yang mungkin terjadi.”, ungkap dokter Danarto.
Diakhir sesi kuliah umum, berlangsung sesi tanya jawab dari mahasiswa kepada narasumber yang mengungkapkan ketertarikannya di dunia bisnis selain menekuni pekerjaan utamanya di bidang kesehatan. Hal tersebut menjadi bukti bahwa saat ini memiliki usaha sampingan banyak diminati di masyarakat, sehingga perlunya bimbingan dari para pakar agar hal tersebut dapat terus berkembang. (Yuga/Reporter)