FK-KMK UGM. Selain menjadi ahli di bidang dermatologi, vereologi dan estetika di FK-KMK UGM, Dr. Arief Budiyanto adalah seorang pendidik yang berdedikasi. Sebagai seorang dosen ia memiliki Impian agar pendidikan spesialis dermatologi vereologi dan estetika Indonesia diakui secara global.
Inovasi yang ia terapkan dalam pendidikan meliputi metode pengajaran yang interaktif dan inovatif, seperti menggunakan menggunakan alat peraga serta penggunaan analogi-analogi untuk mempermudah pemahaman mahasiswa terhadap materi yang kompleks.
Bagi Dr. Arief, seorang pendidik tidak hanya bertugas menyampaikan ilmu, tetapi juga harus menjadi teladan yang baik. “Guru adalah panutan. Sebagai pendidik harus selalu menjunjung tinggi integritas akademik. Bukan hanya mahir dalam pengetahuan dan ketrampilan, tetapi juga menjaga sikap, perilaku dan etika,” tegasnya.
Salah satu momen penting dalam karier Dr. Arief adalah saat menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM). Kepemimpinannya di RSA UGM tidah hanya membawa pengembagan dalam pelayanan dan manajemen rumah sakit, tetapi juga menghadirkan inovasi yang berkontribusi pada peningkatan kualitas pelayanan dan pendidikan di rumah sakit pendidikan.
Ketika mulai memimpin, RSA UGM masih dalam tahap perintisan dan menghadapi banyak masalah dan tantangan, terutama dalam hal sumberdaya, bidang pelayanan serta sebagai wahana pendidikan klinis. Dr. Arief berusaha merancang strategi untuk mengatasi kesulitan tersebut dan secara bertahap RSA UGM bisa mengalami perkembangan. Di bidang pelayanan beliau bersama sivitas hospitalia berusaha selalu menerapkan pelayanan berbasis patient-centered care, yakni pelayanan kesehatan yang berfokus pada kebutuhan pasien dengan Interprofessional Colaborative Practice (IPCP). Di bidang pendidikan klinis, beliau juga mendorong untuk diterapkannya Interprofesional Education (IPE) untuk pendidikan profesi dokter, keperawatan, gizi, farmasi dan tenaga kesehatan lain di RSA UGM. Selain itu, beliau selalu mengingatkan slogan “Friendly and Caring Hospital”, untuk pedoman bagi seluruh staf dalam melayani kepada pasien.
Di bawah kepemimpinan beliau RSA UGM berhasil meraih Akreditasi Paripurna dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Selain di bidang pelayanan, beliau juga mendorong peningkatan mutu pendidikan klinis di RSA UGM dan berhasil mendapatkan penetapan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Satelit FK-KMK UGM oleh Kemenkes RI.
Dr. Arief juga melakukan berbagai peningkatan di bidang fasilitas dan infrastruktur rumah sakit. Di bawah kepemimpinannya, RSA UGM memperluas jaringan kerja sama dengan institusi lain, yang berkontribusi terhadap peningkatan fasilitas, sarana, dan prasarana. Selain itu, Dr. Arief mengembangkan layanan one-stop service untuk Medical Check-Up (MCU), yang membuat proses pemeriksaan kesehatan menjadi lebih mudah dan cepat bagi pasien.
Pada masa pandemi Covid-19, Dr. Arief menunjukkan kepemimpinan yang proaktif dengan mengajukan pembangunan gedung khusus untuk penanganan pasien Covid-19. Gedung ini didesain agar dapat digunakan tidak hanya selama pandemi, tetapi juga dapat digunakan pelayanan medis lainnya dalam jangka panjang setelah pandemi Covid-19 berakhir. Ini adalah salah satu bukti visi jangka panjang Dr. Arief dalam merancang infrastruktur yang fleksibel dan berkelanjutan.
Kepemimpinan Dr. Arief ditandai dengan kemampuan komunikasi yang baik, terutama dalam menangani konflik. Dr. Arief percaya bahwa konflik dapat diselesaikan dengan melihat dari sudut pandang positif dan berpikir secara jernih. Melalui komunikasi yang baik, ia mampu menganalisis masalah secara holistic dan komprehensif untuk menemukan akar permasalahan dan merancang solusi yang tepat. Ia juga menekankan pentingnya monitoring dan evaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil menghasilkan perbaikan yang berkelanjutan. (Penulis: Dian/Humas)