FK-KMK. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK UGM) menggelar kuliah pakar dari Vrije Universiteit Amsterdam (VuMC), Prof. dr. Jacqueline Closs, Senin (9/10) di ruang sidang utama gedung KPTU lantai 3. “Diskusi hari ini diharapkan mampu membuka perspektif baru terkait diagnosis maupun penanganan Minimal Residual Disease agar tepat sasaran,” ungkap Jacqueline mengawali paparannya.
Minimal Resideual Disease (MDR) merupakan nama yang diberikan untuk sejumlah kecil sel leukemia yakni sel kanker dari sumsum tulang yang menetap dalam masa perawatan ataupun setelah perawatan, meskipun pasien tidak menunjukkan gejala ataupun tanda-tanda penyakit. Hal inilah yang disinyalir sebagai penyebab utama kambuhnya kanker dan leukemia.
Beberapa metode pun telah dikembangkan untuk MRD di antaranya adalah: morphology, cytogenetics, FISH, RT-PCR maupun flowcytometry. Dalam pengobatan leukemia, uji MRD memiliki peran penting di antaranya untuk menentukan apakah pengobatan yang dilakukan telah membasmi sel kanker atau tetap meninggalkan jejak/sisa. Kedua, untuk membuat perbandingan perawatan yang berbeda. Ketiga, untuk mendeteksi kekambuhan leukemia. Dan keempat, untuk menentukan tindakan perawatan yang paling tepat untuk kebutuhan penderita.
Kuliah pakar yang digelar selama hampir 2 jam ini dihadiri oleh puluhan dokter dan mahasiswa FK-KMK UGM. Kuliah ini sekaligus menjadi rangkaian dari selebrasi 25 tahun kerjasama FK-KMK UGM, VuMC, dan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. (Wiwin/IRO).