Kenali Neuropati Diabetes dan Ciri-cirinya

FK-KMK UGM. Pasien diabetes mellitus memiliki kadar gula darah yang tidak terkontrol. Kondisi tidak terkontrolnya gula darah ini dapat menyebabkan sebuah komplikasi penyakit bernama neuropati diabetes.

Informasi ini disampaikan oleh dr. Wisnu Nalendra Tama, Sp.S(K) dalam acara Tanya Pakar RAISA yang disiarkan secara daring pada Kamis (24/11).

dr. Wisnu menjelaskan bahwa gejala yang biasa dirasakan adalah kebas, mati rasa, kesemutan, serta munculnya rasa tersetrum di permukaan kulit. “Kebas menjadi gejala neuropati diabetes yang kemunculannya terjadi terus menerus, sedangkan kesemutan dan rasa tersetrum umumnya hanya datang-hilang,” tambahnya.

Kadar gula darah yang tidak terkontrol menyebabkan pankreas tidak bekerja secara maksimal sehingga insulin di dalam tubuh bisa naik turun dalam jangka waktu yang cepat. Bagi seseorang yang sudah mendapatkan diagnosis diabetes melitus, mengontrol kadar gula darah secara rutin merupakan hal yang wajib dilakukan. “Hal ini dilakukan supaya kadar gula darah tidak naik turun terlalu cepat karena perubahan yang cepat bisa memperparah kondisi diabetes,” jelas dr. Wisnu.

Bagi orang sehat yang belum terserang diabetes melitus, tidak perlu melakukan cek kadar gula darah sebanyak pasien DM (diabetes mellitus. Namun, bagi pasien DM, selain rutin melakukan cek gula darah, pengobatan dari dokter juga harus dipatuhi. “Pemeriksaan rutin dengan kontrol ke dokter juga wajib dilakukan untuk mengetahui risiko komplikasi neuropati diabetes sejak dini,” ungkap dr. Wisnu.

Sebagai pencegahan dari penyakit diabetes dan komplikasi lainnya, dr. Wisnu menganjurkan untuk mengontrol asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh supaya selalu seimbang. Support untuk pasien diabetes juga penting dilakukan oleh orang terdekat dalam membantu penyembuhan.