FK-KMK UGM. Make up adalah salah satu hal yang tidak bisa lepas dari diri perempuan. Ia berfungsi untuk memperindah, mempercantik, dan memperbaiki ketidaksempurnaan pada kulit wajah. Sayangnya, saat ini banyak beredar make up palsu yang meniru brand-brand yang sudah memiliki nama.

dr. Agnes Rosarina Prita Sari, M.Phil dari Departemen Dermatologi dan Venereologi FK-KMK UGM membahas secara tuntas mengenai make up palsu dalam Bincang Sehat RAISA (Radio Indonesia Sehat) pada Kamis (13/4) dengan judul “Awas Tertipu Make Up Palsu”.

Menurut dr. Ita, sapaan akrabnya, make up palsu merujuk pada produk yang proses produksinya tidak melalui penelitian, mengandung komposisi yang tidak jelas, serta tidak memperhatikan efek samping atas bahan-bahan tertentu. “Hal yang membuat was-was adalah banyak make up palsu hadir dengan packaging yang sangat menyerupai produk asli,” tambahnya.

Efek yang timbul akibat menggunakan make up palsu antara lain kemerahan pada kulit, kanker kulit, iritasi, serta infeksi. “Bahan-bahan berbahaya yang mengakibatkan timbulnya efek tersebut adalah merkuri, alumunium, bakteri, serta sianida,” jelas dr. Ita.

Tips memilih make up untuk menghindari produk palsu dapat dilakukan dengan mencobanya terlebih dahulu pada tangan. Cek juga tekstur dan baunya, apabila terasa tidak normal, lebih baik hindari untuk dibeli. Sedangkan bagi orang-orang yang lebih suka belanja make up di e-commerce, sebaiknya membeli pada toko resmi untuk menghindari produk palsu.

Edukasi tentang pentingnya menggunakan produk make up asli menjadi hal yang penting bagi masyarakat. Mulai dari memberikan informasi ciri-ciri kosmetik palsu. Edukasi ini bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam menjaga kesehatan kulit.

Adanya edukasi ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) poin 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Edukasi ini dapat menjadikan masyarakat lebih bijak dan teliti dalam memilih kosmetik. (Reporter/Nirwana – Editor/Fikri, Sumber foto: japansoftlens.com).