FK-KMK UGM. Kasus kanker ovarium di Indonesia saat ini masih menempati peringkat ke-3 dan peringkat ke-8 pada perempuan di dunia. Sebagian besar dari pasien kanker ovarium ditemukan pada stadium lanjut sehingga kesintasan hidup penderita rendah.
Perkembangan deteksi dan terapi kanker ovarium memang terus berlansung, namun kanker ini masih dikategorikan dalam golongan paling mematikan. Biomarker kanker ovarium saat ini memiliki keterbatasan relevansi klinis sehingga diperlukan biomarker prognosis baru serta faktor predictor yang lebih baik bagi penderita. Paparan ini disampaikan staf pengajar Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK UGM), dr. Addin Trirahmanto, SpOG, Rabu (9/1) saat menjalani ujian terbuka program doktor di gedung Auditorium.
Dokter ahli onkologi ini dalam penelitiannya menegaskan bahwa MicroRNA dalam darah berbentuk stabil sehingga berpotensi untuk menjadi biomarker non invasive pada kanker ovarium. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui peran miR-21 dan miR-200c plasma sebagai biomarker prognosis pada kanker ovarium epitel dan hubungan miR-21 dan miR-200c dengan mRNA PDCD4 dan m-RNA TUBB3 dilakukan mulai September 2015 – Mei 2016. “Tidak hanya itu, untuk menilai kesintasan hidup pasien dilakukan observasi melalui telepon atau penelusuran rekam medis pasien sampai dengan bulan Juli 2018,” imbuhnya.
Penelitian ini pada akhirnya menemukan bahwa MiR-21 dan miR-200cc plasma dapat digunakan sebagai biomarker prognosis yang menjanjikan untuk kanker ovarium epitel. Namun penleitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar diperlukan untuk mengklarifikasi peran dari miR-21 dan miR-200CC sebagai oncomiR pada kanker ovarium epitel. “Pada penelitian ini stadium merupakan faktor prognosis independen terhadap kesintasan hidup pasien kanker ovarium epitel,”pungkasnya.
Doktor Addin Trirahmanto, merupakan doktor ke-4.259 UGM dengan promotor Prof. dr. Sofia Mubarika, M.Med., Sc., PhD. (Wiwin/IRO; Foto: Aryo)
Sumber: Trirahmanto, A., (2019). Ekspresi miR-21, mRNA, PDCD4, miR-200C, dan mRNA tubb3 Plasma Sebagai Faktor Prognosis Kanker Ovarium Epitel. Yogyakarta: Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan FK-KMK UGM.