Kanker Kolon

Kanker kolon dan rektum merupakan salah satu kanker yang sering dijumpai dan menduduki tempat ke-2 setelah kanker payudara di Negara-negara barat. Di Rumah Sakit Kanker Dharmais kanker ini menduduki urutan ke-6. Seperti yang dipaparkan oleh Dr. dr. Ajoedi, Sp.B.KBD pada promosi doktor prodi Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM (31/8). Disertasi dengan judul “Kanker Kolorektal Stadium II dan III di RS Kanker Dharmais yang mendapat Kemoterapi Adjuvan” mampu mengantarkan dr. Ajoedi meraih predikat sangat memuaskan.

Adjuvant therapy (Adjuvant chemoradiation) pasca reseksi tumor merupakan pengobatan yang dianjurkan pada penderita kanker kolorektal stadium II dan III. Penentuan pemberian kemoterapi adjuvant setelah reseksi kuratif tumor kolorektal stadium II tidak mudah. “Pemberian secara rutin tidak dianjurkan,” ujar beliau. Hal ini disebabkan angka ketahanan hidup lima tahun pada stadium ini hanya dengan terapi reseksi sudah mencapai 70%. Sebaliknya, pada kanker kolorektal stadium II yang beresiko tinggi, kemoterapi adjuvant dianjurkan untuk diberikan setelah reseksi tumor.

Dalam penelitian beliau ditemukan bahwa angka ketahanan hidup penderita kanker kolorektal stadium II dan III yang mendapat kemoterapi adjuvant pasca reseksi kuratif lebih tinggi pada penderita dengan kandungan DNA aneuploid dan SPF yang tidak normal dibanding dengan penderita dengan kandungan DNA aneuploid dan SPF yang normal. Selain itu, Penderita yang mendapat kemoterapi adjuvant pasca reseksi kuratif dengan mutasi gen p53 mempunyai angka ketahanan hidup lebih tinggi dibanding tanpa mutasi gen p53. Sedang, penderita yang mendapat kemoterapi adjuvant pasca reseksi kuratif dengan mutase gen K-ras mempunyai angka ketahanan hidup lebih rendah dibanding tanpa mutasi gen K-ras. (Dian/IRO)