Gel obat Luka dari Kaktus Centong

proses penelitian in vitro webKaktus Centong (Oppuntia sp.) yang tumbuh liar di sekitar pantai Samas Yogyakarta ternyata memiliki manfaat untuk penyembuhan luka. Sejumlah mahasiswa dari Fakultas Kedokteran UGM menemukan manfaat tersebut setelah melakukan penelitian dari tahun 2013-2014 dengan penelitian berjudul CACTOCURE: Potensi Gel Kaktus Centong (Oppuntia Littoralis) terhadap Penyembuhan Luka Berbasis Kedokteran Regeneratif. Penelitian yang berlangsung hampir satu tahun tersebut didanai oleh Dikti (Direktorat Pendidikan Tinggi) serta saat ini merupakan salah satu penelitian yang menjadi delegasi UGM untuk berkompetisi dalam ajang PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahassiwa Nasional) 2014 di Semarang.

Kekayaan sumberdaya hayati di Indonesia yang tinggi belum seluruhnya diteliti dan dimanfaatkan dengan maksimal, misalnya kaktus centong yang tumbuh liar di pantai. Kasus luka padakulit sangat sering terjadi, namun penananganannya masih sangat kurang, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Berawal dari hal tersebut, muncul gagasan penelitian untuk memanfaatkan kekayaan hayati menjadi produk yang memiliki manfaat luas dengan bukti ilmiah dari penelitian. Penelitian yang dilakukan di UGM tersebut, memformulasi ekstrak kaktus centong menjadi gel obat luka, diharapkan pada masa yang akan datang produk ini dapat dipasarkan secara luas setelah dilakukan berbagai penelitian lanjut, “Seru banget bisa ikut penelitian ini. Semoga produk yang kami kembangkan ini tidak sebatas sampai disini saja, semoga bisa terus kami kembangkan hingga mendapat paten dan dipasarkan” ujar Aulia, salah satu anggota peneliti.

tim peneliti beserta dosen pembimbing webPenelitian tersebut dibimbing oleh dokter spesialis kulit, dr. Arief Budiyanto Sp.KK. Ph.D. Metode penelitian yang dilakukan meliputi berbagai uji, mulai dari uji fitokimia kandungan ekstrak kaktus centong, pembuatan gel, uji karakteristik gel, uji in vitro (sel fibroblast), hingga uji in vivo dengan hewan coba Ratus novergicus (mencit putih). Penelitian ini masih memerlukan berbagai penelitian lanjutan agar produk ini dapat digunakan pada manusia serta nantinya dapat dipasarkan secara luas.

Penelitian yang dilakukan oleh Ditya Devale, Nadira, Ruli Aulia, Aulia Fitri serta Khairunnisa ini memberikan optimisme bahwa Indonesia sebagai negara dengan kekayaan biota yang sangat tinggi mampu menghasilkan berbagai produk baru yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan apabila dilakukan penelitian secara mendalam. Hal tersebut merupakan tantangan bagi generasi muda Indonesia untuk menemukan berbagai penemuan-penemuan baru dengan ilmu pengetahuan dan kreativitas yang mereka miliki.

Dirgahayu Indonesia, salam peneliti muda! (Ruli Aulia/Mahasiswa)