Yogyakarta – Ide penelitian bersama ‘Atrial Septal Defect‘ (ASD) antara Bagian Kardiologi & Kedokteran Vaskuler Fakultas Kedokteran UGM dengan Division of Cardiovascular Medicine Kobe University, Jepang bermula dari kunjungan Profesor Noriaki Emoto, MD, PhD dua tahun lalu yang kemudian ditindaklanjuti dengan pengembangan proposal untuk pendanaan program penelitian JSPS (Japan Society for the Promotion of Science) dan DIKTI. Koordinasi intensif pun dilakukan mulai dari pertemuan pertama Tim Kardiologi FK UGM-Kobe di Bali pada April 2014 hingga koordinasi melalui teleconference. Informasi di atas disampaikan dr. Lucia Kris Dinarti, SpPD, SpJP-K kepada Wakil Dekan Bidang Penelitian, Kerja Sama dan Pengabdian Masyarakat Prof. dr. Adi Utarini, MPH, MSc dalam courtesy visit Delegasi Kobe University hari Senin (13/10) di Ruang Eksekutif FK UGM.
Dari data register ASD di Yogyakarta sejak Juli 2014 sampai dengan saat ini, ditemukan 221 pasien ASD baru dan 70% di antaranya berjenis kelamin perempuan yang dketahui pada stase lanjut. Selain itu juga ditemukan bahwa 20% pasien ASD yang hamil meninggal saat melahirkan. Di Indonesia, masalah ASD juga perlu perhatian lebih lanjut karena pulmonary hypertension banyak terjadi bahkan pada ASD yang lubangnya kecil sekalipun. Berangkat dari temuan data register ASD tersebut, Bagian Kardiologi & Kedokteran Vaskuler Fakultas Kedokteran UGM berinisiatif menyelenggarakan seminar bilateral continuing medical education (CME) berjudul “Congenital Heart Disease and Pulmonary Hypertension: Epidemiology and Current Challenge for the Management” hari Selasa (14/10) di Ruang Senat KPTU lantai 2 FK UGM. Selain menghadirkan Profesor Noriaki Emoto, MD, PhD, narasumber lainnya dari Kobe University adalah Kazuhiko Nakayama, MD, PhD. Narasumber dari FK UGM sendiri ada tiga staf pengajar yaitu dr. Lucia Kris Dinarti, SpPD, SpJP-K, dr. Noormanto, SpA(K) dan dr. Haryo Aribowo, SpB., SpBTKv. Harapannya para peserta yang terdiri atas staf klinisi, peneliti, residen memperoleh pengetahuan terkait detekni dini ASD serta cara penanggulangannya. \sari