Demam berdarah dengue atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) masih merupakan penyakit yang penting di dunia dan khususnya di Indonesia. Dalam kurun lima puluh tahun terakhir, angka kesakitan akibat infeksi virus dengue terus meningkat, baik dari segi jumlah maupun penyebarannya secara geografi. Perhitungan terbaru memperkirakan angka kesakitan global mencapai 96 juta pertahun dan sekitar 300 juta penduduk terinfeksi, dan separuhnya terjadi di Asia Tenggara. Di Indonesia, meskipun angka kematian akibat infeksi virus dengue terus menurun dan telah mencapai dibawah 1%, namun angka kesakitan masih sangat tinggi, mencapai 27.6 kasus /100.000 penduduk. Tujuan utama dari pemberantasan penyakit demam berdarah dengue secara global adalah menurunkan angka kematian minimal 50% pada tahun 2020 dan angka kesakitan minimal 25% pada tahun 2015 (dengan menggunakan data tahun 2010 sebagai dasar).
Upaya-upaya untuk mengatasi penyakit ini terus menerus dilakukan, akan tetapi hasilnya belum memuaskan. Upaya-upaya itu meliputi pencegahan, termasuk di dalamnya pengendalian vektor virus dengue, pengembangan vaksin anti dengue, pengembangan model untuk memprediksi munculnya wabah, dan diagnosis yang lebih cepat dan akurat. Peneliti-peneliti di Fakultas Kedokteran UGM aktif dalam penelitian bidang-bidang tersebut. Dalam hal pengembangan vaksin dengue, di Indonesia telah dibentuk kelompok kerja yang melibatkan berbagai lembaga riset, yang meliputi: Litbangkes, Eijkman Institute for Molecular Biology, UI, UnAir, UGM, PSSP-IPB, BPPT, LIPI, dan Biofarma. Berbagai riset utk mengendalikan infeksi dengue dari aspek vektor juga terus dilakukan. Di FK UGM, beberapa peneliti melakukan riset dalam bidang ini dan bekerja sama dengan beberapa lembaga riset di luar negeri seperti Australia dan Perancis. Disisi lain, pengembangan diagnosis dari aspek klinik juga terus dilakukan.
Simposium international tentang dengue yang berjudul: Integrating Research and Action on Dengue, diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran UGM ini didukung penuh oleh program Health Professional Education Quality Improvement (HPEQ) yang mengundang para ahli dari berbagai lembaga riset di dunia. Simposium ini antara lain di maksudkan sebagai wahana untuk mengetahui perkembangan terkini dan saling tukar pikiran untuk memecahkan masalah masalah terkait dengan penyakit dengue, baik dari aspek pencegahan, pengendalian vektor, diagnosis maupun penanganan pasien demam berdarah. Simposium ini mengundang ahli ahli ternama dan sangat senior dibidangnya dari berbagai negara, termasuk diantaranya Profesor: Scott Halstead dari Amerika, Roger Frutos dari Montpellier University, Perancis, Peter Ryan dari Monash University, Australia, Amin Subadrio dari Kementerian Riset dan Teknologi RI. Selain itu juga pembicara dari Kementerian kesehatan, WHO dan lain-lain. Hasil-hasil riset dalam bidang dengue dari para peneliti dari berbagaiinstitusi riset di Indonesia juga dipresentasikan dalam symposium ini.
Agenda International Symposium Integrating Research and Action on Dengue( November 29,2013)
Time
|
Speaker
|
Agenda
|
08.00-08.30 | Registrasi | |
08.30-08.45 | UNY | Opening dance |
08.45-09.00 | Keynote speech : Vice Health Minister of Republik Indonesia Prof.Dr.Ali Ghufron | |
09.00-09.15 |
dr.Lutfan Lazuardi, PhD |
|
Special lecture (Moderator: Prof. dr. Sofia Mubarika, M.Med.Ed, Ph.D) | ||
09.15-09.55 | ![]() |
![]() |
09.55-10.35 | ![]() |
|
10.35-11.05 | ![]() |
|
11.05-11.35 |
Discussion |
|
11.35-13.00 | Friday pray & Lunch | |
Symposium 1 Current concept on dengue clinical aspect (Moderator: Prof. dr. Mohammad Juffrie, Sp.A(K), Ph.D) | ||
13.00 – 13.30 | ![]() |
|
13.30 – 14.00 | ![]() |
|
14.00 – 14.30 | Discussion | |
14.30-14.45 | Coffe Break | |
Symposium 2 Dengue Surveillance and modeling (Moderator : dr. M. Lutfan Lazuardi, M.Kes., Ph.D) | ||
14.45-15.15 | ![]() |
|
15.15-15.45 | ![]() |
|
15.45-16.15 |
Discussion |
( November 30,2013)