Integrasi Pengobatan Tradisional dan Modern untuk Diabetes: FK-KMK UGM Bahas Persiapan SDM Medical Wellness

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), melalui Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK), menyelenggarakan sebuah webinar bertema integrasi pengobatan tradisional dan modern dalam layanan kesehatan untuk Diabetes Melitus (DM) Tipe 2. Kegiatan ini berlangsung pada medio awal 2025 dan menghadirkan sejumlah pakar lintas bidang yang membahas potensi pendekatan Medical Wellness dalam menghadapi epidemi penyakit tidak menular, khususnya DM Tipe 2, yang terus meningkat di Indonesia.

Webinar diawali dengan paparan dari Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D. yang menekankan urgensi kesiapan SDM kesehatan dengan kompetensi Medical Wellness. Ia menyoroti potensi akupunktur sebagai terapi non-farmakologis yang bisa terintegrasi dengan pengobatan konvensional. Hal ini telah diatur dalam PP Nomor 28 Tahun 2024 Pasal 482, yang mencakup kebijakan SDM, regulasi produk layanan kesehatan tradisional, serta pentingnya evidence-based medicine dalam praktik klinis.

Selanjutnya, dr. Aris Wibudi, Sp.PD-KEMD, Ph.D. menjelaskan pentingnya mengenali kapasitas metabolik individu sebagai dasar terapi personalisasi bagi penderita DM. Konsep ini mencakup analisis postprandial glucose spike dan respons glikemik sebagai indikator utama dalam menentukan intervensi nutrisi dan gaya hidup. Prof. Dr. dr. Koosnadi Saputra, Sp.Rad(K) menyampaikan mekanisme kerja akupunktur terhadap organ-organ vital dan efektivitasnya dalam menurunkan inflamasi serta mengatur sistem imun. Ia menekankan bahwa akupunktur bukan terapi utama, melainkan komplementer yang dapat membantu mengendalikan komplikasi DM bila dikombinasikan dengan terapi medis lainnya.

Tanjung Subrata, M.Repro., ABAARM, memperkenalkan pendekatan resistance training yang meningkatkan kapasitas otot sebagai reservoir glukosa, serta memicu respons metabolik positif. Ia menambahkan bahwa latihan fisik seperti aerobik dan latihan intensitas sedang hingga tinggi dapat membantu meningkatkan kontrol glikemik dan memperkuat massa otot. Penutupan webinar diisi oleh Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc., Akp., Sp.GK. yang membahas strategi nutrisi berbasis Medical Nutrition Therapy untuk pasien DM. Ia memaparkan pentingnya asupan dengan indeks glikemik rendah, diet lokal berbasis tanaman, serta manfaat dari intermittent fasting yang harus tetap dipantau secara klinis.

Webinar ini menegaskan pentingnya pendekatan komprehensif dan kolaboratif dalam manajemen DM Tipe 2, tidak hanya dari sisi klinis tetapi juga pendekatan tradisional, fisik, dan nutrisi. Seluruh paparan dalam kegiatan ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, dengan menekankan pentingnya kolaborasi multisektor untuk mewujudkan sistem kesehatan yang holistik, adaptif, dan berbasis pada bukti ilmiah. (Kontributor: Bestian Ovilia).