FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan sesi pembelajaran tambahan bagi mahasiswa Program Magister Ilmu Biomedis, Minat Farmakologi, pada Kamis, 19 Juni 2025. Kegiatan ini menghadirkan dr. Sudi sebagai narasumber utama, dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas akademik mahasiswa melalui penguasaan teknologi terkini dalam pencarian serta pengelolaan referensi ilmiah.
Dalam sesi berdurasi dua jam tersebut, dr. Sudi membawakan materi tentang strategi pencarian literatur berbasis artificial intelligence (AI). Mahasiswa diperkenalkan dengan beragam aplikasi yang kini banyak digunakan dalam mendukung proses akademik, seperti Scispace, Research Rabbit, serta pemanfaatan fitur AI pada aplikasi pengelola referensi Zotero. Pemaparan dilakukan secara interaktif, disertai demonstrasi langsung sehingga mahasiswa dapat memahami cara kerja aplikasi secara praktis.
Selain membahas teknis penggunaan, dr. Sudi juga menekankan pentingnya pemahaman kritis terhadap sumber informasi yang diperoleh dari teknologi berbasis AI. Ia mengingatkan bahwa integritas akademik tetap menjadi prinsip utama dalam penulisan ilmiah, sehingga penggunaan AI harus disertai dengan sikap etis, selektif, dan penuh tanggung jawab. Pesan ini relevan mengingat perkembangan teknologi seringkali membawa tantangan tersendiri dalam dunia akademik, terutama dalam memastikan keaslian dan kualitas karya ilmiah.
Mahasiswa menyambut kegiatan ini dengan antusias. Mereka merasa terbantu dengan adanya materi tersebut, terutama dalam mendukung penyusunan tesis yang membutuhkan banyak referensi berkualitas. Melalui kegiatan ini, FK-KMK UGM tidak hanya memperkuat kompetensi mahasiswa di bidang farmakologi, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan literasi digital yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
Kegiatan ini sekaligus mencerminkan kontribusi FK-KMK UGM dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, serta SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Dengan pemanfaatan teknologi AI dalam pendidikan, mahasiswa tidak hanya dipersiapkan menjadi tenaga akademik yang unggul, tetapi juga agen perubahan yang mampu mengintegrasikan inovasi dalam praktik ilmiah dan profesional di masa depan. (Kontributor: Sudi Indra Jaya).




