FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) berkomitmen untuk meningkatkan kualitas di segala aspek Tri Dharma, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat diwujudkan melalui berbagai langkah nyata. Hal tersebut tidak akan terwujud tanpa kontribusi dari semua sivitas akademika, termasuk mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan.
Salah satu dosen berprestasi yang memiliki segudang pengalaman dalam mengabdi di FK-KMK UGM adalah Prof. Dr. apt. Mustofa, M.Kes. dari Departemen Farmakologi dan Terapi FK-KMK UGM. Dalam rentang masa karirnya, Prof. Mustofa telah menciptakan milestone prestasi membanggakan. Pada periode 2017 – 2022, beliau menjabat sebagai Direktur di Direktorat Penelitian UGM. Dalam masa jabatannya, Prof. Mustofa mengawal terbitnya Peraturan Rektor tentang Penelitian, memperkuat Pengelolaan Sentra Kekayaan Intelektual (KI) UGM, mengembangkan Program Manajemen Etik dan Integritas (MEPI), serta mendirikan Komisi Etik Penelitian UGM.
Tidak hanya dalam lingkungan universitas, beliau sebelumnya juga pernah mengemban berbagai jabatan di tingkat prodi dan fakultas, seperti Wakil Direktor Bidang Penelitian dan Pengembangan Pusat Kedokteran Tropis UGM, Kepala Bagian Farmakologi dan Toksikologi, Kepala Bagian Farmakologi dan Terapi, Ketua Program Studi S2 Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis, hingga menjadi Redaksi Pelaksana Journal Medical Sciences serta Ketua Redaksi Indonesia Journal of Pharmacology and Therapy dan Ketua Komisi I Senat FK-KMK UGM hingga saat ini.
Prof. Mustofa juga membuktikan nilai-nilai dirinya melalui sejumlah penghargaan bergengsi diterimanya. Prix Mahar Schützenberger 2000 dari Persahabatan Indonesia dan Perancis, serta Penghargaan Satyalencana Karya Satya 10, 20, dan 30 tahun dari Presiden Indonesia, menjadi bukti kongkret penghargaan terhadap dedikasi beliau.
Sejak diterima sebagai dosen tahun 1987, Prof. Mustofa aktif terlibat di kegiatan Tri Dharma. Dalam bidang Pendidikan lebih dari 50 Doktor dan 75 Magister baru dari FK-KMK, Fakultas Farmasi, FMIPA, Prodi S3 Bioteknologi dan universitas lain berhasil lulus berkat bimbingan dan dedikasi beliau. Dalam bidang Penelitian, Prof. Mustofa berhasil memperoleh pendanaan dari berbagai lembaga, termasuk Kemenristekdikti atau Kemendikbudristek, UPI, BRIN, LPDP, dan dari berbagai skema lainnya.
Prof. Mustofa juga berhasil mempublikasikan lebih dari 90 publikasi internasional terindeks Scopus, dan puluhan publikasi Nasional di jurnal terakreditasi dengan I-I index 12, Sinta Score Overall = 3781, dan Sinta Score 3YR = 849. Selain itu, sebanyak 10 paten granted, 8 paten terdaftar, 5 prototipe utamanya obat herbal dan 6 merk menjadi bukti nyata kontribusi beliau dalam dunia penelitian dan inovasi.
Di bidang Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Mustofa berperan sebagai pemakalah dalam berbagai seminar, sebagai mitra bestari di berbagai jurnal nasional terakreditasi, reviewer jurnal internasional, dan ketua editor Indonesian Journal of Pharmacology and Therapy serta editor pelaksana untuk Journal of Medical Sciences.
Di organisasi keilmuan beliau aktif di Ikatan Farmakologi Indonesia (IKAFI) sebagai anggota sejak menjadi dosen muda. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua Cabang IKAFI Yogyakarta selama 2 peiode, hingga akhirnya terpilih sebagai Ketua Pengurus Besar Ikatan Farmakologi Indonesia dengan singkatan baru IKAFARI. Sebagai Ketua Pengurus Besar menjadi tantangan tersendiri melakukan revitalisasi organisasi IKAFARI ini agar terdaftar di Kemenkumham dan The International Union of Basic and Clinical Pharmacology (IUPHAR).
Selama menempati berbagai jabatan, Prof. Mustofa telah memberikan sumbangan yang signifikan dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang muncul dalam melaksanakan tugasnya. Sebagai Direktur Penelitian, beliau aktif melayani dan berupaya mencari solusi untuk para peneliti, Ketua Pusat Studi, dan Pengurus Fakultas terkait masalah yang dihadapi dan disampaikan kepada Direktorat Penelitian.
Saat menjabat sebagai Kepala Bagian, Prof. Mustofa berhasil mengawal tiga bagian yaitu Bagian Farmakologi Klinik, Bagian Farmasi Kedokteran, dan Bagian Farmakologi dan Toksikologi menjadi Bagian Farmakologi dan Terapi pada tahun 2010. Menyatukan berbagai pandangan dan visi dari setiap anggota bagian menjadi satu visi bersama merupakan tugas yang tidak ringan. Namun, dengan kemauan seluruh anggota bagian hasilnya telah terbukti. Saat ini Departemen Farmakologi dan Terapi FK-KMK UGM menjadi Departemen dengan SDM Dosen terbaik. Prestasinya terlihat dari kinerja Tri Dharma dan jumlah Guru Besar terbanyak (6 orang Guru Besar) di antar departemen di lingkungan FK-KMK.
Prof. Mustofa juga berperan aktif dalam menangani masalah yang dihadapi oleh mahasiswa saat menjabat sebagai Ketua Program Studi. Sebagai pembimbing bagi mahasiswa tingkat Sarjana, Magister, dan Doktor, beliau berkomitmen untuk secara aktif terlibat dalam mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi mahasiswa, baik yang bersifat akademik maupun non-akademik.
Dari segala prestasi dan penghargaan yang diraih selama berkarir, Prof. Mustofa menganggap pencapaian sebagai Guru Besar sebagai yang paling berkesan. Menurutnya, menjadi Guru Besar bukan hanya sebagai puncak karir akademis seorang dosen, tetapi juga merupakan bukti nyata dari dedikasi dan pengabdian yang telah beliau berikan selama bertahun-tahun. Prof. Mustofa menegaskan bahwa keperhasilan seorang dosen adalah apabila dapat menghasilkan lulusan yang berbudi luhur dan berkarakter, yang mampu menyebarkan ilmunya selama di bangku kuliah.
Prof. Mustofa berpendapat bahwa tantangan terbesar sebagai seorang pemimpin adalah pengendalian diri agar bisa melayani yang dipimpin. Beliau menyadari bahwa jabatan yang diemban adalah amanah yang nantinya dipertanggung jawabkan kepada yang dipimpin, yang memberi amanah. Sehingga seorang pemimpin harus memiliki kemampuan mengendalikan diri untuk selalu berpegang pada tanggung jawab yang diberikan.
Berkat dedikasi dan kontribusinya terhadap program studi, fakultas, dan universitas, Prof. Mustofa telah memberikan sumbangan berharga dalam kemajuan fakultas dan universitas serta organisasi profesi khususnya dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. (Nirwana/Reporter)