FK-KMK UGM. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU dan Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengembangan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc, PH.D, FRSPH turut berpartisipasi dalam acara Social Innovation in Health Initiative (SIHI) Indonesia, Senin (15/11) dengan tema: “Ceritakan Inovasi Sosialmu untuk Akses Kesehatan Indonesia yang Lebih Baik!”.
SIHI sendiri merupakan suatu jejaring global yang secara aktif mengidentifikasi dan mendokumentasikan berbagai inovasi sosial yang berfokus untuk meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat, termasuk kelompok rentan. Telah berdiri di 18 negara termasuk Indonesia, puluhan inovasi kesehatan telah terdokumentasikan untuk dipelajari dan diimplementasikan di komunitas lainnya (https://socialinnovationinhealth.org/).
Pak Menkes Budi Gunadi menekankan bahwa tantangan kesehatan yang ada di Indonesia, termasuk pandemi COVID-19, dapat ditangani dengan kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah melalui enam pilar transformasi kesehatan, yaitu transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan dan transformasi teknologi kesehatan. Dalam transformasi layanan primer dan peningkatan resiliensi kesehatan, pemerintah tidak dapat berjalan sendiri. Berbagai inovasi sosial seringkali menjadi jawaban dari berbagai tantangan yang dialami oleh komunitas hingga individual.
Sembilan inovasi sosial telah terpilih dari 38 aplikasi yang diterima SIHI Indonesia Crowdsourcing 2021. Delapan pakar yang bergabung di tim panel review melakukan peninjauan dari aspek ketepatgunaan, kebaruan, inklusivitas, keterjangkauan biaya, efektivitas, skalabilitas, dan keberlanjutan. Dari sembilan inovasi tersebut, terpilihlah tiga inovasi sosial yang menjadi wajah depan SIHI Indonesia 2021. Kegiatan crowdsourcing ini tidak sebatas kompetisi, namun merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas para penggerak inovasi sosial dalam mengidentifikasi dan mendokumentasikan program mereka melalui sesi workshop dan mentoring.
Di acara penutupan SIHI Indonesia Crowdsourcing 2021, sembilan inovasi sosial berbagi cerita terkait usaha mereka untuk memecahkan tantangan kesehatan di komunitas sekitar. Memberikan akses edukasi kesehatan untuk komunitas lansia (Indonesia Ramah Lansia), ibu hamil (Sekolah Komplementer Cinta Ibu), dan ibu menyusui (Puskesmas Sawit Kabupaten Boyolali) dilakukan dengan pendekatan yang inovatif dan menyenangkan.
Menggunakan pendekatan Posyandu maupun penggerakkan kader kesehatan masyarakat menjadi inti utama dari inovasi sosial seperti Harapan Fian, Zero TB Yogyakarta, dan Swabantu Luhur Jiwo, untuk mengidentifikasi dan mempermudah penyintas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Untuk Yayasan Kesehatan untuk Semua, Yayasan Vesta Indonesia, dan Keran Air Siap Minum Telaga, mempermudah masyarakat untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan dan air layak minum menjadi nilai utama yang ingin dicapai.
Di penghujung acara, SIHI Indonesia memilih tiga inovasi yaitu KASM Telaga, SEKOCI, dan Harapan Fian yang akan menjadi showcase SIHI Indonesia, dimana mereka ialah inovasi yang memenuhi syarat penilaian sebagai inovasi yang inklusif, efektif, inovatif, dan berpotensi untuk diperluas skalanya.
“Saya sangat mengapresiasi prakarsa yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada dan SIHI Indonesia, saya harapkan acara seperti ini terus berlanjut karena merupakan perwujudan kontribusi perguruan tinggi, terutama akademisi dan peneliti bahwa inovasi tidak selalu dengan profit, namun yang terpenting adalah bagaimana inovasi dapat bermanfaat dan aplikatif di masyarakat sebagai jawaban bagi penguatan resiliensi dan mitigasi masyarakat,” ungkap Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Kedepannya, SIHI Indonesia dapat menjadi wadah bagi para inovator sosial di bidang kesehatan, bukan hanya untuk saling belajar dari satu sama lain, namun dapat berkembang bersama dan berkontribusi untuk terwujudnya tujuan akhir yaitu kesetaraan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di Indonesia.