Inovasi Program Unggulan Elektif FK UGM

Sejalan dengan semangat UGM ‘locally rooted globally respected‘, FK UGM terus melakukan inovasi dan terobosan secara berkesinambungan dalam rangka penguatan program internasionalisasi.  Berbagai rancangan program internasionalisasi dikembangkan dengan cakupan yang lebih luas, lintas keilmuan, baik dalam penyelenggaraan pembelajaran dan program studi internasional maupun riset serta kolaborasi. Kesemua itu pada akhirnya menghubungkan FK UGM dengan dunia sehingga menjadikan lulusan FK UGM berdaya saing global dan unggul tanpa meninggalkan kompetensi kearifan lokal.

Selasa (1/12) dalam sambutan pembukaan workshop ‘Penguatan Internasionalisasi Akademik FK UGM’, Dekan Profesor Teguh Aryandono memberikan arahan  untuk mengoptimalkan peran Academic Health System sehingga program internasionalisasi FK UGM berjalan beriring dengan RS Pendidikan. Beliau mendorong RSUP Dr Sardjito, yang sudah memiliki modal akreditasi JCI,  menyusun anggaran program peningkatan kapasitas institusi dan SDM, termasuk mendorong para kepala bagian/departemen, kaprodi dan ketua-ketua pusat berupaya menarik visiting professor  untuk memberikan kuliah tamu sehingga ikut berkontribusi menaikkan ranking UGM. Wakil Dekan Bidang Akademik Dr Ova Emilia dalam laporan evaluasi program internasionalisasi FK UGM yang dipresentasikan oleh Dr Carla Marchira memaparkan dasar internasionalisasi FK UGM dimulai sejak tahun 2000 dengan menerima mahasiswa asing non-degree sebagai cikal bakal program elektif. Kemudian berlanjut dengan pembukaan kelas internasional program studi pendidikan dokter di tahun 2002. Dalam perkembangannya, fakultas terus meningkatkan paparan kontekstual nasional-internasional serta kompetensi yang diperlukan untuk karir internasional melalui berbagai kesempatan pembelajaran dengan ilmuwan kelas dunia. Workshop Internasionalisasi“Kemitraan internasional diperlukan dalam mengatasi ketertinggalan teknologi sehingga perlu kerja sama antar disiplin ilmu”, demikian pesan kuat dari Direktur Direktorat Kemitraan, Alumni dan Urusan Internasional UGM Dr Ana Marie Wattie melalui paparan pengembangan kerja sama akademik dalam mendukung socio entreprenurship.  “Dan tak kalah pentingnya adalah memetakan keunggulan UGM dalam bingkai locally rooted globally respected, demikian imbuh narasumber workshop Dr Ika Dewi Ana, Direktur Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) UGM.

Materi dan hasil diskusi workshop klik di sini.

Beberapa program unggulan telah berjalan dan terus dikembangkan dengan berbagai inovasi terobosan melalui program mobilitas seperti elektif, kuliah tamu dan riset bersama. Dr Ova Emilia, Wakil Dekan Bidang Akademik menegaskan arah kebijakan  akademik fakultas untuk terus meningkatkan peluang kesempatan bagi mahasiswa mengeksplorasi sistem dan layanan kesehatan global melalui  outgoing outcountry (elektif ke luar negeri) serta mengeksplorasi berbagai isu komunitas spesifik yang membutuhkan program-program kesehatan masyarakat yang spesifik pula melalui outgoing incountry (elektif ke daerah 3T). Kedua program outgoing elective tersebut merupakan komplementer program unggulan incoming elective yang ditujukan bagi mahasiswa asing untuk melakukan observasi di bagian klinik, magang di laboratorium maupun bergabung dalam community elective.

sosialisasi elektif undana edit

Program outgoing incountry yang diinisiasi pertengahan November 2015 bekerja sama dengan FK Universitas Nusa Cendana (Undana), NTT merupakan program elektif pelayanan kesehatan primer dengan durasi program selama 3 minggu di NTT. Program ini memberikan alternatif kegiatan elektif bagi mahasiswa jenjang S1 FK UGM dengan variasi kasus kesehatan dan wawasan baru layanan kesehatan masyarakat di Kupang. Bagi pengelola FK Undana dan puskesmas setempat sebagai kolaborator, program kolaborasi ini menjadi oase pendidikan berkelanjutan karena sebagai Dosen Pembimbing Lapangan tentunya mereka dituntut melakukan analisis kesehatan masyarakat bersama-sama dengan mahasiswa bimbingannya. Program elektif kolaborasi ini juga memberi kesempatan bagi mahasiswa FK Undana berpartisipasi aktif sebagai mitra mahasiswa FK UGM di lapangan. Sebelum terjun ke komunitas di area layanan kesehatan 3 puskesmas di NTT (Sikumana, Bakumase, Alak), 9 mahasiswa prodi PD dipilih dari 54  peminat program elektif ini, memperoleh bekal materi kompetensi utama kesehatan masyarakat dan sistem kesehatan di NTT. Kemudian selama 12 hari, mahasiswa magang di puskesmas sesuai jam operasional dari pukul 9-12. Selain itu, mahasiswa mengikuti kegiatan puskesmas di lapangan seperti posyandu, yandu lansia, penyuluhan, puskesling dan juga kegiatan kesehatan di sekolah-sekolah.

Program ini memberikan kredit transfer setelah mahasiswa menyampaikan presentasi poster dengan topik-topik yang ditemui selama kegiatan elektif. Ada 9 topik yang diangkat mulai dari HIV, TB hingga konseling gizi dan kasus anemia ibu hamil. Koordinator program/PIC Dr Mubasysyir Hasanbasri menyampaikan bahwa poster sebagai media presentasi merangkum poin-poin pembelajaran selama mahasiswa di lapangan yang langsung menyorot bagaimana komunitas mengupayakan kesehatan mereka secara individu dan secara kolektif. Jika kolektif sakit maka individu di dalamnya  juga sakit. Upaya membangun komunitas yang sehat sangat penting, salah satunya melalui  program-program kesehatan masyarakat yang hanya berjalan jika ada manajer program yang handal. Di sinilah para mahasiswa diajak mengenali permasalahan kesehatan komunitas sekaligus diajak berpikir merancang program kesehatan masyarakat sebagai solusi permasalahan kesehatan di komunitas tersebut. Jumat (4/12) Dekan FK Undana menyerahkan kembali 9 mahasiswa FK UGM peserta outgoing incountry tahap I kepada Dr Mahardika Kaprodi Pendidikan Dokter yang didampingi PIC Dr Mubasysyir. Ketiganya kemudian bersama-sama menyerahkan sertifikat keikutsertaan program elektif outgoing incountry kepada para dosen pembimbing lapangan serta mahasiswa, dan menutup rangkaian program 3 minggu ini dengan berkeliling mendengarkan presentasi poster mahasiswa.

CIMG4432 CIMG4426

Program outgoing incountry ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa jenjang S1 untuk mengenal kesehatan masyarakat secara komprehensif melalui kegiatan riil bukan sebatas pemahaman konsep. Sebagaimana disebut di awal artikel, inti program ini adalah memberikan kesempatan mahasiswa mengeksplorasi berbagai komunitas spesifik yang membutuhkan program-program kesehatan masyarakat yang spesifik pula. Hal ini terutama terkait dengan komunitas atau masyarakat di daerah dengan keterbatasan fasilitas dan akses, serta kebiasaan/budaya spesifik yang barangkali tidak sesuai dengan konsep kesehatan. Mahasiswa juga dihadapkan pada situasi aktual sebagai profesi kesehatan yang ditantang berhadapan dengan konteks berbeda, berlatih empati sekaligus kepemimpinan secara nyata.

CIMG4465Dr Mahardika Wijayanti, Kaprodi Pendidikan Dokter mengemukakan, ke depan program ini akan mengikutsertakan mahasiswa S1 Keperawatan dan Prodi Gizi Kesehatan.  “Harapannya program elektif outgoing incountry menjadi kombinasi program rural health, gizi kesehatan masyarakat dan keperawatan public health“, demikian imbuh Dr Mubasysyir. Diskusi pengembangan program juga mengarah pada wacana memperluas wilayah kegiatan dengan fokus daerah 3T sebagai bentuk dukungan terhadap pilar tridarma pengabdian pada masyarakat. Rencana jangka panjang diarahkan agar program ini menjadi outreach activity sebagai laboratorium ‘Public Health Leadership‘ dengan membuka program ini untuk mahasiswa asing universitas mitra sebagai cerminan ‘locally rooted globally respected termasuk menggandeng network dengan inventarisasi kegiatan-kegiatan internasional.

Poster bisa dilihat di sini

Berita Terbaru