Ibu Hamil dengan Malaria Rentan Menginfeksi Bayi

FKKMK-UGM. Ibu hamil dan bayi menjadi populasi yang paling rentan kesakitan dan kematian akibat malaria. Secara global 82,6 juta bayi dilahirkan oleh ibu hamil yang berisiko terkena infeksi Plasmodium (P). falcifarum dan P. vivax, yang menyebabkan penyakit malaria.

Kejadian malaria falciparum dan atau malaria vivax selama kehamilan sebesar 88,2 juta (70%) dari 125.200.000 kehamilan. Dari jumlah tersebut 54,4 juta di antaranya terjadi di daerah endemik malaria di kawasan Asia-Pasifik. Hal tersebut diungkapkan dr. RR. Ratni Indrawanti, SpA, Rabu (21/3) saat menjalani ujian terbuka program Doktor di gedung Auditorium Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM.

“Malaria pada ibu hamil menyebabkan anemia berat baik pada ibu dan janin, berat bayi lahir rendah dan restriksi pertumbuhan janin,” ungkapnya. Akan tetapi, dari berbagai penelitian yang telah dilakukan beberapa ahli, kerentanan bayi yang lahir dari ibu dengan malaria maternal terhadap infeksi malaria masih diperdebatkan.

Melihat permasalahan tersebut, Doktor yang juga menjabat sebagai staf Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKKMK UGM ini selama rentang waktu bulan Oktober 2013 – September 2016 melakukan penelitian di Timika Papua sebagai wilayah endemis malaria.

Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui prevalensi malaria submikroskopis dibandingkan dengan mikroskopis pada ibu dan bayinya, mengetahui efek malaria maternal terhadap kerentanan infeksi malaria, maupun pertumbuhan dan perkembangan pada bayi selama 1 tahun pertama kehidupan.

Doktor Ratni Indrawanti juga memaparkan bahwa dalam proses penelitiannya telah menghasilkan beberapa poin temuan. Pertama, bayi dari ibu dengan malaria maternal lebih banyak yang terinfeksi malaria dengan faktor independen ibu hamil terinfeksi malaria 1 kali selama kehamilannya. Kedua, lebih banyak menderita gizi buruk pada usia 3,4, dan 9 bulan. Ketiga, stunting pada usia 4 dan 9 bulan. Keempat, memiliki skor kognitif dan motorik yang lebih rendah pada usia 12 bulan dibandingkan dengan bayi dari ibu tanpa malaria maternal.

Melalui penelitian tersebut, dr. RR. Ratni Indrawanti, SpA berhasil meraih gelar Doktor UGM ke-3895, dengan promotor Prof. dr. Mohammad Juffrie, SpA(K)., PhD. (Wiwin/IRO)

 

**Sumber: Ringkasan Disertasi, Ratni Indrawanti: Efek Malaria Maternal Terhadap Kerentanan Infeksi Malaria pada Bayi Selama 1 Tahun Pertama Kehidupan, 2018.