Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus dengan Sistem Kardio Metabolik

FK-KMK UGM. Kelompok kerja kardiometabolik, Departemen Kedokteran International Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM bersama dengan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta mengadakan webinar dengan tema “Translational Cardio-Metabolic Medicine: From Bench to Bed”, Jumat (3/12).

Kegiatan tersebut diawali oleh Noriaki Emoto, MD, PhD seorang Professor di Divisi Kedokteran Kardiovaskuler , Kobe University Graduate School of Medicine, Jepang dengan topik “Hypertension and Circadian Rhytm”.

“Ritme sirkadian adalah proses internal dan alami yang mengatur siklus tidur-bangun yang diulangi kira-kira setiap 24 jam. Ini dapat merujuk pada proses biologis yang menampilkan osilasi endogenentrainable sekitar 24 jam. Ritme 24 jam ini digerakkan oleh jam sirkadian, dan proses ini telah diamati secara luas pada tanamanhewanjamur, dan cyanobacteria”, jelas Prof. Noriaki.

Beliau juga mengatakan bahwa ritme sirkadian dikendalikan oleh area kecil di otak bernama suprachiasmatic nucleus (SCN) yang terletak di hypothalamus. Selama 24 jam penuh setiap harinya, SCN mengirimkan sinyal untuk mengatur aktivitas tubuh sehingga ialah yang mempengaruhi pola tidur, suhu tubuh, hormon, nafsu makan, mood, dan masih banyak lainnya.

Suprachiasmatic Nucleus (SCN) sangat sensitif terhadap cahaya sehingga cahaya menjadi isyarat eksternal paling penting dalam Ritme Sirkadian. Ketika mata kita menerima cahaya, retina memberikan informasi pada SCN, dan SCN memproses sinyal ini untuk mengkoordinasikan jam internal dalam tubuh. Karena tugasnya inilah ritme sirkadian berhubungan erat dengan waktu siang dan malam”, tambahnya.

Selanjutnya, Professor Tadahiro Kitamura, MD, PhD dari Metabolic Signal Research Center, Institute for Mollecular and Cellular Regulation, Gunma University menyampaikan materi dengan topik “Glucagon, a Potential Target for Diagnosis and Treatment of Diabetes”.

Beliau menyampaikan bahwa glukagon adalah hormon yang dapat menaikkan gula darah (glukosa) seseorang. Seperti insulin, glukagon diproduksi di pankreas. Pada seseorang tanpa diabetes tipe 1, pankreas melepaskan glukagon untuk memastikan gula darah tidak turun terlalu rendah. Ketika seseorang menderita diabetes tipe 1, hal tersebut tidak terjadi.

Kegiatan ini berlangsung kurang lebih selama dua jam secara daring yang disiarkan langsung di Kanal Youtube FK-KMK UGM dan dimoderatori oleh dr. Prenali Dwisthi Sattwika, SpPD dan dr. Dhite Bayu Nugroho, MSc, PhD. (Yuga/Reporter)