HRIE 2020: Inovasi Sivitas FK-KMK UGM untuk Pembangunan Kesehatan Bangsa

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM kembali menggelar kegiatan tahunan, Health Research Expo (HRE) pada tahun 2020. Kegiatan yang rutin digelar sejak 2015 tersebut kini hadir dengan wajah baru menjadi Health Research & Innovation Expo (HRIE) dan mengusung tema “Sinergitas untuk Inovasi Produk: Ideas Exposure, Exploration, and Execution”. HRIE 2020 digelar pada 17 – 18 September secara daring dan diikuti oleh 440 peserta baik dosen, alumni, mahasiswa, peneliti, dan praktisi kesehatan.

HRIE 2020 hadir membahas inovasi produk-produk kedokteran dan kesehatan yang berhubungan dengan COVID-19 juga pengembangan ide-ide penelitian dan inovasi produk-produk kedokteran dan kesehatan dengan menghadirkan pembicara, Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Kemenristek/BRIN, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D yang membawakan topik “Inovasi Kesehatan di Masa Pandemi COVID-19”. Dalam pemaparan singkatnya, beliau juga menyampaikan, langkah ke depannya bahwa apa yang telah kita bangun di era COVID-19 dapat diteruskan, termasuk Institutional Setup yaitu (1) membangun penguatan ekosistem inovasi, (2) optimalisasi penggunaan anggaran, (3) peningkatan kemampuan adopsi teknologi dan inovasi, serta (4) pemanfaatan IPTEK bagi penghela pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan berkeadilan.

HRIE 2020 juga menghadirkan sesi diskusi “FK-KMK and Innovation: Days of Future and Past (Implementasi Teknologi Kedokteran pada Masa COVID-19) yang dimoderatori oleh dr. Nur Arfian, Ph.D. Sesi ini menghadirkan 5 inovator FK-KMK UGM yaitu Prof. dr. Tri Wibawa, Ph.D., Sp.MK(K) dengan topik “Pengembangan dan Inovasi Rapid Test”; dr. Bowo Adiyanto, Sp.An., M.Sc dengan topik “Venindo : Ventilator Emergency dan ICU”; dr. Gunadi, Ph.D., Sp.BA dengan topik riset “Identifikasi Genotyping Strain Virus SARS-CoV-2 dengan Whole Genome Sequencing”; dan dr. Riris Andono Ahmad, MPH., Ph.D dengan topik “Epidemiologi/kesehatan masyarakat untuk kesiapsiagaan COVID-19”; serta dr. Tri Baskoro Tunggul Satoto, M.Sc.,Ph.D dengan topik “HPU: Cuci Tangan dan Pengering Tanpa Sentuh (Circular Sanitizer)”.

HRIE digelar untuk merefleksikan penekanan dari pengembangan inovasi. Hal ini juga merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan komitmen FK-KMK UGM dalam menghasilkan solusi-solusi bagi masalah bangsa dan dunia. “Harapannya dapat menginspirasi kita semua untuk turut mengembangkan inovasi meskipun di era pandemi sekalipun”, ungkap Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengembangan, dr. Yodi Mahendradhata, MSc., PhD., FRSPH., saat membuka kegiatan.

Pelaksanaan HRIE 2020 diserahkan kepada Unit Production House FK-KMK UGM yang saat ini telah direvitalisasi menjadi Learning Resource and Inovation Develompment Unit (LERES). Oleh karenanya, pada kesempatan ini juga diperkenalkan unit tersebut. “LERES hadir dengan logo baru berupa ‘jempol’ yang menggambarkan bahwa kita dituntut untuk terus melakukan inovasi yang baik. Juga makna LERES dalam Bahasa Jawa yang berarti benar, sehingga kita dituntut untuk berinovasi secara benar dan benar-benar bermanfaat”, ungkap Kepala Unit Production House LERES FK-KMK UGM, dr. Hanggoro Tri Rinonce, Ph.D., Sp.PA (K).

“Unit ini telah berdiri sejak lama, dan bertujuan untuk menjadi unit inkubasi untuk mengembangkan ide-ide penelitian, suatu inovasi penemuan alat atau instrument tertentu, yang kemudian dipurwarupakan. Unit ini sangat penting untuk FK-KMK dan kita bekerja sama dengan UGM. Tentunya sumber dari inovasi tersebut bukan hanya dosen, tetapi juga seluruh mahasiswa, dan para Gadjah Mada Muda”, jelas Dekan FK-KMK UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., SpOG(K)., Ph.D.

dr. Yodi juga menyampaikan bahwa inovasi merupakan esensi dari LERES. Harapan kedepannya, LERES akan menjadi ujung tombak FK-KMK UGM dalam pengembangan inovasi dalam di bidang kedokteran dan kesehatan.

Tahun 2020 terjadi lonjakan yang luar biasa dalam pengembangan inovasi terutama terkait pengendalian COVID-19 maupun upaya Adaptasi Kebiasan Baru dalam kegiatan belajar mengajar. “Kami yakin LERES akan lari kencang sebagai lokomotif inovasi FK-KMK UGM. Ke depan kita akan melihat semakin banyak inovasi sivitas FK-KMK UGM untuk pembangunan kesehatan bangsa. Salam inovasi!”, pungkas dr. Yodi. (Vania Elysia/ Reporter)

Berita Terbaru