FK-KMK UGM. Penelitian telah menjadi santapan sehari-hari bagi para akademisi secara umum. Di Indonesia, hal ini tidak lepas dari nawacita Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai bentuk pengembangan ilmu pengetahuan dan inovasi berbasis riset.
Pada Rabu (8/7) program studi Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) berkolaborasi dengan Editage menyelenggarakan lokakarya daring bertajuk ‘Common challenges in writing journal publication in english’.
“Terima kasih kepada Editage, harapannya acara ini dapat mengurangi tantangan peneliti Indonesia,” sambut Kepala Program Studi Doktoral FK-KMK UGM, Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc, MPH, Ph.D.
Prof Adi Utarini menilai bahwa pendekatan terhadap kompetensi bahasa – khususnya, bahasa inggris – merupakan elemen kunci terhadap peningkatan kualitas penelitian. Ia pun berterima kasih kepada Editage yang telah mendorong perbaikan kualitas penelitian dan publikasi jurnal internasional – khususnya, bagi mahasiswa doktoral di FK-KMK UGM.
Lebih lanjut, kegiatan ini dihadiri lebih dari 30 partisipan yang tidak terbatas pada civitas academica UGM, namun tersebar dari Sulawesi, Nusa Tenggara, hingga Jayapura.
Pada sesi lokakarya diisi oleh Dr. Raffaella Gozzelino dari Universidade NOVA de Lisboa, Portugal. Ia memulai pemaparan dengan menjelaskan tips dan trik penulisan manuskrip penelitian berupa ABCs of Science Writing Method.
“ABCs yang harus diperhatikan adalah A untuk Accuracy, B untuk Brevity, dan C untuk Clarity, sehingga penelitian Anda dapat lebih berkualitas,” jelas Raffaella.
Selain itu, Rafaella pun menjelaskan beberapa metode strategis pada penelitian secara runut, mulai dari struktur dasar penulisan manuskrip hingga miskonsepsi pada penulisan ilmiah.
“Umumnya, junior researcher itu pasti menggunakan fancy writing, biar terlihat lebih keren, padahal itu miskonsepsi,” tambahnya.
“Sebaiknya, buatlah penelitian yang simple but specific, posisikan ada layaknya pembaca,” pesan Raffaella
Oleh karenanya, sinergitas penguatan kompetensi peneliti dan kualitas penelitian ini menjadi bentuk komitmen Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) yakni Pendidikan Berkualitas (SDG 4), dan Kehidupan Sehat dan Sejahtera (SDG 3). (Isroq Adi Subakti/Reporter)