HDSS Mengatasi Hipertensi Melalui Pengendalian Perilaku di Puskesmas Kalasan

FK-KMK UGM. Hipertensi, yang dikenal sebagai “silent killer” adalah masalah kesehatan global, termasuk di Indonesia. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian dini dan mempengaruhi kualitas hidup secara signifikan. Hipertensi dapat dipicu oleh perilaku individu seperti diet tidak sehat, merokok, obesitas dan stres. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018), prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 34,1%. Capaian ini meningkat dari tahun 2013 dan kecamatan Kalasan di Sleman mencatat angka tertinggi pada tahun 2022. 

Pengabdian Masyarakat Departemen Kedokteran Keluarga dan Komunitas FK-KMK UGM, bekerja sama dengan HDSS Sleman dan Puskesmas Kalasan, melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) tentang hipertensi pada 27 Juli 2024 di Puskesmas Pembantu Krajan, Kalasan. FGD ini dibagi menjadi empat kelompok yaitu penderita dengan hipertensi terkontrol, keluarga penderita terkontrol, penderita hipertensi tidak terkontrol, dan keluarga penderita tidak terkontrol. Diskusi ini bertujuan untuk menggali perilaku dan kendala dalam pengelolaan hipertensi di wilayah tersebut.

Menghubungkan pengelolaan hipertensi dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 3, 4, 10, 11 dan 17. Hidup sehat adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan. Pengendalian perilaku individu dan akses yang merata terhadap informasi kesehatan serta fasilitas kesehatan merupakan langkah penting dalam mengurangi ketimpangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Intervensi yang sesuai dan berkelanjutan, diharapkan dapat mengatasi masalah hipertensi secara efektif di wilayah kerja Puskesmas Kalasan. (Penulis:Wing Ma Intan/Editor: Guntari)