Reformasi pendidikan tinggi diserukan dalam upacara peringatan hari Pendidikan Nasional tahun 2016, di halaman Balairung UGM, Senin (2/4). “Reformasi pendidikan tinggi merupakan suatu keniscayaan pada saat ini, ketika kita menghadapi beragam tantangan luar biasa dalam skala lokal, nasional, maupun global,” seperti dikutip dalam naskah sambutan Peringatan Hari Pendidikan Nasional Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang dibacakan oleh Rektor UGM, Prof. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D.
Tantangan abad 21 memberikan pekerjaan baru yang harus dilakukan dalam dunia pendidikan. Reformasi penyelenggaraan pendidikan tinggi – deregulasi, penyediaan pendidikan yang fleksibel dan beriorientasi pada siswa dan pangsa pasar, perubahan kurikulum, penyediaan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, pendidikan yang selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, riset yang kompetitif dan kegiatan lainnya. Beragam inovasi akan meningkatkan daya saing dari pendidikan tinggi.
Sebagai wujud nyata reformasi kurikulum, Professor Dwikorita dalam pidatonya menyampaikan bahwa UGM akan melakukan perubahan kurikulum dengan menggagas pendidikan karakter agar dapat dimasukkan dalam kegiatan mahasiswa.
Proses reformasi pendidikan tinggi dijalankan dengan kerjasama berbagai pihak. Kerjasama antar institusi pendidikan tinggi, institusi riset, berbagai pemangku kepentingan, sampai dengan seluruh civitas akademika melalui kerja dan karya nyata di dunia pendidikan. Hal ini tentunya selaras dengan tema hari Pendidikan Nasional tahun 2016, “Ayo Kerja, Inovatif dan Kompetitif”. (Wiwin/IRO)