FK-KMK UGM. Guru Besar FK-KMK UGM, Prof. dr. Gunadi, Ph.D., Sp.BA., Subsp.D.A.(K) dari Universitas Gadjah Mada berpartisipasi sebagai salah satu narasumber dan moderator dalam konferensi bergengsi PRECISE-IHCC yang berlangsung di Grand Ballroom, Sands Expo and Convention Centre, Singapura, Jumat (23/8). Konferensi ini diselenggarakan oleh PRECISE, yang merupakan singkatan dari Precision Health Research, Singapore, sebuah konsorsium proyek di Singapura yang berfokus pada pengobatan presisi dan integratif, serta International HundredK+ Cohorts Consortium (IHCC).
PRECISE bertujuan untuk mengumpulkan dan menganalisis data genomik dari berbagai populasi global. Acara ini dihadiri oleh para ahli dan peneliti terkemuka di bidang genomik dan kesehatan populasi dari berbagai negara, yang semuanya berkontribusi dalam diskusi dan presentasi tentang inovasi terkini dalam penelitian genomik, khususnya di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Prof. Gunadi memandu diskusi dalam sesi “Research in LMICs” (Low- and Middle-Income Countries) sebagai moderator. Sesi ini membahas tantangan yang dihadapi oleh negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dalam melakukan penelitian genomik, serta peluang yang bisa diambil untuk mengatasi hambatan tersebut. Narasumber dalam sesi ini termasuk Dr. Eva Maria Cutiongco-de la Paz dari Filipina, yang membahas tantangan spesifik di negara-negara dengan sumber daya terbatas dalam menerapkan dan memanfaatkan penelitian genomik untuk kesehatan masyarakat. Selain itu, Prof. Nicki Tiffin dari Afrika Selatan menyampaikan presentasi tentang pentingnya desain kohort strategis di Global South, yang bertujuan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan dari populasi ini dapat diintegrasikan dengan data global lainnya untuk mendapatkan wawasan yang lebih komprehensif.
Partisipasi aktif Prof. Gunadi dalam acara ini tidak hanya memperkaya diskusi tetapi juga menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam memajukan penelitian genomik, yang pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan global, khususnya di negara-negara berkembang. Kontribusi ini mencerminkan komitmen terhadap kemajuan ilmu pengetahuan yang berkelanjutan dan inklusif, serta peran penting pendidikan dan penelitian dalam mencapai kesehatan global yang lebih baik.
Konferensi ini relevan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) terutama poin ketiga yaitu “Good Health and Well-Being” dan poin ketujuhbelas “Partnerships for the Goals” dengan penekanan pada penyediaan cakupan kesehatan universal. Diskusi dan penelitian yang dipresentasikan di sini mendukung tujuan tersebut melalui pengembangan dan implementasi pengobatan berbasis genomik yang lebih tepat sasaran dan adil, terutama di wilayah yang kurang terlayani. (Penulis: Pramana. Editor: Dian/Humas)