Gizi Kesehatan FK-KMK UGM Menyelenggarakan Webinar “Mengurangi Sampah Makanan di Rumah Sakit: Solusi dan Tantangan”

FK-KMK UGM. Institusi penyelenggaraan makanan rumah sakit memegang tanggung jawab besar dalam memenuhi kebutuhan zat gizi pasien untuk mendukung proses penyembuhan. Namun, sering kali ditemukan tingginya jumlah sisa makanan yang dihasilkan, yang berdampak negatif pada efisiensi anggaran, pemenuhan kebutuhan gizi pasien yang tidak optimal, serta dampak lingkungan yang signifikan.

Marina Hardiyanti, M.Sc., dosen Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM, menawarkan beberapa solusi untuk mengurangi sampah makanan di rumah sakit dalam webinar “Institutional Food Service Management” yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa “Foodnatic” Universitas Putra Malaysia pada 16 Januari 2024. Solusi yang ditawarkan antara lain modifikasi menu, dukungan caregiver, rekomendasi diet, pengolahan sisa makanan dan pendekatan interprofesional.

Sisa makanan yang tinggi di rumah sakit dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti menurunnya nafsu makan pasien, kebutuhan berpuasa, ketidaksukaan terhadap makanan yang disajikan, kurangnya motivasi dari lingkungan pendukung, serta masalah fisiologis seperti mual dan ketidaknyamanan pencernaan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pada rumah sakit yang memproduksi 6640 porsi makanan per minggu, sisa makanan mencapai 24 ton. Penelitian serupa oleh R. Dwi Budiningsari, Ph.D., dosen Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM, mengungkapkan bahwa meskipun penilaian kepuasan pasien terhadap diet cukup baik, masih ada pasien yang hanya menghabiskan makanannya sebanyak 50% hingga 25%.

Mengelola sisa makanan di rumah sakit memang merupakan tantangan, tetapi dengan penerapan solusi tersebut, diharapkan dapat mengurangi produksi sampah makanan. Kesadaran dan upaya bersama dari rumah sakit sebagai produsen dan pasien sebagai konsumen sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan nomor 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, serta nomor 3 tentang kehidupan sehat dan sejahtera. Kegiatan ini mendukung SDGs No. 3 Kesehatan dan Kesejahteraan serta SDGs N0.4 Pendidikan Berkualitas. (Kontributor: Marina/Editor: Guntari)

Berita Terbaru