FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada melalui Center for Health Behavior and Promotion (CHBP) bersama Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial menyelenggarakan kegiatan Training of Trainers (ToT) bertema “The Sweet Trap – Bahaya Tersembunyi di Balik Setiap Tegukan” pada Sabtu, 7 Juni 2025. Kegiatan ini berlangsung di Fasilitas Umum RW 12 Kelurahan Demangan, sebagai bagian dari program Kampung Sehat Peduli Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK).
Kegiatan ToT ini bertujuan membangun kesadaran kritis pemuda terhadap dampak konsumsi gula berlebih serta membekali mereka agar dapat menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing. Acara dibuka oleh sambutan dari dr. Bagas Suryo Bintoro, Ph.D., selaku Direktur CHBP FK-KMK UGM, yang menekankan pentingnya promosi kesehatan berbasis komunitas yang relevan dan partisipatif, khususnya bagi generasi muda. Sementara itu, Lurah Demangan, Suleman Pirson Joko Susilo, S.Sos., menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan banyak pihak, dan menegaskan peran strategis anak muda dalam membangun budaya hidup sehat.
Puncak kegiatan ditandai dengan pemutaran video partisipatif berjudul “The Sweet Trap”, hasil karya kolaboratif antara pemuda RW 12 dan mahasiswa magang Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM, yakni Nia Lestari Muqarohmah, Boniy Taufiqurrahman, dan Muhammad Rizky Perwira Zain. Video ini menggambarkan kebiasaan konsumsi minuman manis di kalangan anak muda dan risiko kesehatan yang mengintai di baliknya.
Usai pemutaran video, sesi edukasi dilanjutkan dengan pemaparan oleh Saskia Fika Ilmiyani, S.Gz., Dietisien, alumni FK-KMK UGM yang kini berpraktik di RS JIH Yogyakarta. Ia menjelaskan pentingnya mengenali batas konsumsi gula harian dan cara membaca label informasi gizi pada produk minuman secara cermat. Para peserta juga diajak praktik langsung membaca label dari berbagai produk kemasan yang umum dikonsumsi sehari-hari.
Selama sesi berlangsung, para peserta terlihat aktif berdiskusi dan berbagi pengalaman. Banyak yang menyadari bahwa minuman yang mereka anggap “biasa” ternyata mengandung gula dalam jumlah tinggi. Beberapa bahkan mengaku mulai mempertimbangkan ulang kebiasaan mereka dalam memilih minuman.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa promosi kesehatan bisa dilakukan secara kreatif dan menyentuh melalui pendekatan partisipatif. RW 12 Demangan telah memulai langkah konkret dalam membangun budaya konsumsi yang lebih sehat, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Dari sebuah lingkungan kampung di tengah kota, gerakan perubahan gaya hidup sehat ini menunjukkan bahwa langkah kecil, jika dilakukan bersama, dapat membawa dampak besar bagi kesehatan masyarakat. (Kontributor: Nia Lestari Muqarohmah).