“Gamatirta”, Implementasi Desa Tangguh Bencana

FK-KMK UGM. Tim PKM-PM GAMATIRTA “Gerakan Masyarakat Tirtohargo Tangguh Bencana” melangsungkan program pelatihan kesiapsiagaan bencana, meliputi Pertolongan Pertama Gawat Darurat dan Psychological First Aid pada Kamis (9/6). Kegiatan dilanjutkan dengan workshop dan simulasi langsung oleh Kader FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) berkolaborasi dengan BPBD DIY dan PSIK FK-KMK UGM.

Program tersebut digagas oleh Tim Gamatirta yang terdiri dari Ferdinan Eka (Geofisika’19), Faiz Indra (PSIK’19), Nadia Safa (PSIK’19), Afif Arrahul (Psikologi’19), dan Sekar Arvianda (Psikologi’20), dengan pembimbing Sutono, S.Kp., M.Sc.,M.Kep.

“Gamatirta merupakan solusi alternatif yang aplikatif dalam mempersiapkan Desa Tirtohargo menghadapi potensi ancaman bahaya gempa bumi dan tsunami untuk mengurangi korban jiwa. Desa ini memiliki potensi terjadinya kedua bencana tersebut dilihat dari lokasinya yang berbatasan langsung dengan zona subduksi di selatan Jawa dan dekat dengan zona Sesar Opak” ujar Ferdinan Eka selaku ketua Tim Gamatirta

“Program penanggulangan bencana saat ini sudah bergeser dari yang semula difokuskan di respon akut, menjadi peningkatan mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Mengacu kepada Sendai Framework, fokus penanggulangan bencana saat ini adalah Disaster Risk Reduction (DRR), dimana program pengurangan risiko bencana menjadi fokus utama dalam penanggulangan bencana secara umum” ujar Sutono selaku dosen pembimbing tim.

“Kami melakukan identifikasi permasalahan diikuti oleh survei dan observasi yang selanjutnya ditindaklanjuti untuk menyusun rencana aksi program agar dapat terlaksana secara masif, proaktif, partisipatif, serta tepat sasaran” ujar Faiz anggota Tim Gamatirta.

Harapannya, dengan dilaksanakan program pelatihan yang diikuti oleh seminar dan simulasi kebencanaan (PPGD dan PFA), Kader FPRB memiliki kemampuan dan kapasitas dalam melaksanakan praktek Pertolongan Pertama Gawat Darurat serta Psychological First Aid sesuai interpretasi teori yang baik dan benar. Selain itu, program yang sudah dilaksanakan hendaknya bisa ditindaklanjuti dan dikaji lebih lanjut oleh stakeholder desa mitra setempat agar dapat menunjang aspek kebermanfaatan, keterlibatan, dan keberlanjutan. (Kontributor)

Berita Terbaru