FKKMK-UGM. Alarm tanda terjadi bencana kebakaran gedung terdengar hampir di seluruh sudut ruang gedung Radioputro Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM. Mahasiswa, tenaga kependidikan, dosen dan petugas keamanan berhamburan ke luar gedung. Kepanikan pun terjadi. Mereka terburu ingin segera menyelamatkan diri.
Selang beberapa detik, petugas keamanan menolong korban yang terjebak kebakaran di salah satu ruang kuliah. Luka berdarah di sekujur tubuh korban. Petugas segera membawanya keluar gedung dan memberikan pertolongan pertama. Tak berapa lama setelah dilakukan pembalutan luka oleh petugas, korban mengalami henti jantung. Tiba-tiba, petugas Faculty Emergency Response Team (FERT) datang dengan ambulan untuk memberi pertolongan. Setelah kondisi korban stabil, FERT membawanya ke rumah sakit untuk dilakukan penanganan lanjutan.
Rangkaian peristiwa di atas merupakan adegan simulasi siaga bencana yang digelar di FKKMK UGM. Simulasi siaga bencana yang dipimpin oleh staf dosen Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK), Sutono, S.Kp., MSc., M.Kep., ini menjadi salah satu upaya untuk memperingati hari kesiapsiagaan Bencana Nasional, Kamis (26/4).
“Tepat pada hari kamis 26 April 2018 pukul 10, masing-masing departemen di lingkungan FKKMK UGM yang memiliki sistem alarm bencana sudah diminta untuk menyalakannya selama 1 menit. Ini dilakukan serempak,” ungkap Sutono, Rabu (25/4) saat ditemui di ruang rapat senat FKKMK UGM.
Sutono juga menambahkan bahwa kegiatan simulasi siaga bencana juga menjadi sarana untuk memperkenalkan b sistem Faculty Emergency Response Team (FERT). “Kita sudah mempunyai wacana mengembangkan sistem kesiapsiagaan bencana,” tegasnya. (Wiwin/IRO)