FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menerima kunjungan dari Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura (FK Untan) pada Kamis (9/10) di Ruang Rapat Eksekutif Gedung KPTU FK-KMK UGM. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka diskusi pendampingan rencana pembukaan Program Studi Spesialis Anestesi di FK Untan.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan Bidang Kerja Sama, Alumni, dan Pengabdian kepada Masyarakat FK-KMK UGM, Dr. dr. Sudadi, Sp.An., KNA., KAR., menyampaikan bahwa hubungan kerja sama antara FK-KMK UGM dan FK Untan telah terjalin sejak lama, namun pertemuan kali ini menjadi penting untuk merancang strategi pendampingan secara lebih terarah.
“Mandat dari Mendiktisaintek memang mendorong pembukaan program studi baru, termasuk di bidang anestesi. Karena itu, kita perlu menyusun strategi pelaksanaan yang tepat agar program ini dapat berjalan optimal,” ujar dr. Sudadi.
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FK-KMK UGM, dr. Ahmad Hamim Sadewa, Ph.D., menambahkan bahwa FK-KMK UGM selama ini telah menerima banyak permintaan pendampingan dalam pembukaan program pendidikan dokter spesialis (PPDS) dari berbagai institusi di Indonesia. “Kami pada prinsipnya mendukung penuh inisiatif pembukaan prodi di daerah, namun penting untuk ada penugasan resmi agar proses pendampingan berjalan fokus dan efektif,” jelasnya.
Dari pihak FK Untan, Dekan dr. Ita Armyanti, M.Pd.Ked., menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kolaborasi yang telah terjalin dengan FK-KMK UGM sejak tingkat sarjana. Ia menegaskan bahwa pihaknya telah menyusun visi, misi, tujuan, serta keunggulan Program Studi Spesialis Anestesi sebagai dasar pengembangan prodi baru.
“FK-KMK UGM selama ini sangat membantu kami, tidak hanya dalam percepatan pembukaan program spesialis, tetapi juga sejak tahap S1. Kami berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut,” tuturnya.
Diskusi kedua institusi juga membahas rencana kolaborasi lebih lanjut, termasuk kemungkinan pengiriman tenaga pengajar dari FK Untan untuk melanjutkan studi di FK-KMK UGM guna memperkuat sumber daya manusia. Pihak FK Untan juga menyampaikan bahwa saat ini mereka masih menghadapi keterbatasan tenaga pendidik dan kendala terkait Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK). Selain Program Studi Spesialis Anestesi, FK Untan juga berencana membuka program spesialis di bidang kebidanan dan kandungan (Obstetri-Ginekologi), Penyakit Dalam, serta Jantung.
Kegiatan diskusi ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat kemitraan antarperguruan tinggi kedokteran di Indonesia, khususnya dalam pemerataan akses pendidikan dokter spesialis di Indonesia, sehingga sejalan dengan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui peningkatan kapasitas layanan kesehatan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui pengembangan institusi pendidikan kedokteran di daerah, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kerja sama antarlembaga pendidikan tinggi. (Humas/Sitam).