FK-KMK UGM. Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), berkolaborasi dengan mitra lintas universitas di Indonesia memublikasikan penelitian mengenai potensi tanaman obat Sida rhombifolia sebagai agen hepatoprotektif pada penyakit Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD). Penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal Research Journal of Pharmacognosy pada tahun 2025 dengan judul artikel “The Hepatoprotective Effects of Sida rhombifolia Leaf Extract Against Non-Alcoholic Fatty Liver Disease”, dan menjadi respons ilmiah atas meningkatnya prevalensi, morbiditas, serta mortalitas NAFLD yang berkaitan erat dengan gaya hidup sedentari dan pola makan tidak sehat.
Dalam penelitian ini, tim peneliti bertujuan mengevaluasi efek ekstrak daun Sida rhombifolia terhadap parameter inflamasi, metabolik, dan histologis pada model hewan NAFLD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak tanaman tersebut memberikan manfaat biologis yang signifikan, terutama pada dosis menengah dan tinggi. Pada kelompok yang menerima dosis 400 mg/kg berat badan, terjadi penurunan ekspresi TNF-α yang bermakna dibandingkan kelompok kontrol positif. Selain itu, seluruh kelompok perlakuan menunjukkan penurunan ekspresi SREBP-1, yang mengindikasikan adanya efek anti-inflamasi dan anti-steatotik dari ekstrak daun Sida rhombifolia.
Perbaikan kondisi hati juga tercermin dari penurunan NAFLD Activity Score (NAS) pada kelompok dosis 200 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB. Meskipun kadar AST dan trigliserida tidak mengalami perubahan signifikan, intervensi ekstrak menunjukkan perbaikan pada kadar ALT, kolesterol total, dan HDL. Secara keseluruhan, temuan ini menegaskan bahwa Sida rhombifolia memiliki aktivitas hepatoprotektif melalui mekanisme penekanan inflamasi dan modulasi metabolisme lipid.
Implikasi penelitian ini sangat penting bagi pengembangan terapi alternatif berbasis bahan alam dalam menghadapi NAFLD sebagai masalah kesehatan masyarakat yang terus meningkat, termasuk di Indonesia. Pemanfaatan tanaman tradisional yang mudah diakses dan relatif aman membuka peluang pengembangan terapi yang lebih terjangkau dan kontekstual bagi masyarakat.
Penelitian ini memberikan bukti ilmiah baru mengenai potensi Sida rhombifolia sebagai kandidat terapi hepatoprotektif pada NAFLD. Temuan ini menjadi dasar penting bagi riset lanjutan dalam pengembangan fitofarmaka berbasis biodiversitas lokal serta memperkuat peran FK-KMK UGM dalam riset penyakit metabolik dan inflamasi. Selain itu juga berkontribusi pada SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui kontribusi pada upaya pencegahan dan pengelolaan penyakit kronis, SDG 4: Pendidikan Berkualitas dengan adanya riset ilmiah, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur serta SDG 12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dengan mendorong inovasi kesehatan berbasis bahan alam yang berkelanjutan dan bermanfaat langsung bagi masyarakat, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Kontributor: Wisnu Eka Wardana).




