FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Kampung Tematik dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta. Penandatanganan PKS diselenggarakan oleh Bagian Perekonomian dan Kerjasama Setda Kota Yogyakarta di Ruang Grha Pandawa Kompleks Balai Kota Yogyakarta, pada Jumat (3/10/2025). Selain bersama FK-KMK UGM, penandatanganan PKS ini turut melibatkan kolaborasi dengan Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya Universitas Negeri Yogyakarta dan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Yogyakarta, Drs. Kadri Renggono, M.Si., memaparkan bahwa Kampung Tematik merupakan pembangunan berbasis potensi unggulan wilayah yang dikembangkan melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, kampus, korporasi, dan komunitas. Dalam implementasi Kampung Tematik ini, Wali Kota Yogyakarta, Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), menggulirkan program untuk pengembangan 169 kampung di Kota Jogja dengan visi “One Village, One Sister University, One Sister Corporate”, termasuk menjadikan FK-KMK UGM selaku bagian dari perguruan tinggi sebagai evaluator, konseptor, dan pendamping teknis program di bidang kesehatan.
“Dibutuhkan pendekatan Kampung Tematik di Yogyakarta sebagai bagian dari upaya mempertemukan elemen masyarakat dengan perguruan tinggi dan korporasi,” kata Kadri.
Wali Kota Yogyakarta, Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), turut mengungkapkan, dibutuhkan manusia yang berkualitas untuk menjadikan Yogyakarta sebagai kota yang berjaya. Sebagai Kota Pelajar, Yogyakarta telah melahirkan banyak profesor, doktor, dan para tokoh lainnya di bidang pendidikan maupun kesehatan. Bersama perguruan tinggi, termasuk FK-KMK UGM, dr. Hasto mengawal sumber daya manusia di Yogyakarta hingga dapat menjadi center of excellence.
“Cita-cita The Little Singapore, best practice, center of excellence, tidak bisa terwujud tanpa didampingi oleh para ahli, yang dalam hal ini adalah perguruan tinggi,” ujar dr. Hasto.
Dekan FK-KMK UGM, Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH, turut menyambut penandatanganan kerja sama ini sebagai pemerkuat identitas bahwa Yogyakarta bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga tempat ilmu itu diwujudkan dalam bentuk nyata di masyarakat. Prof. Yodi berharap, melalui kolaborasi tersebut, pendidikan kedokteran dan kesehatan di Yogyakarta akan semakin berakar pada realitas keluarga dan komunitas melalui program Inter Professional Education (IPE). IPE melibatkan mahasiswa Kedokteran, Keperawatan, dan Gizi untuk belajar langsung terkait keluarga dan komunitas maupun bekerja lintas profesi dengan empati dan kepedulian sosial.
“Ini merupakan sinergi nyata antara Pemerintah Kota dan dunia kampus yang tidak hanya mencetak tenaga kesehatan yang unggul, tetapi juga menghadirkan layanan kesehatan yang lebih dekat dan lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat,” tutur Prof. Yodi.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama ini menjadi salah satu bagian dari kontribusi FK-KMK UGM dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Kontribusi FK-KMK UGM dalam Kampung Tematik dapat meningkatkan kualitas kesehatan dan mengurangi ketimpangan atau disparitas status kesehatan di daerah perkotaan Yogyakarta. Kontribusi ini dilakukan melalui peningkatan kapasitas dan kolaborasi lintas bidang kesehatan maupun lintas sektoral. (Penulis: Citra/Humas).




