FK-KMK UGM. Departemen Histologi dan Biologi Sel, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada berpartisipasi aktif dalam Pertemuan Ilmiah Nasional (PIN) Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia (PAAI) 2025 yang diselenggarakan oleh PAAI Cabang Jawa Tengah di Hotel Harris, Solo pada 2-3 Oktober 2025. Kegiatan ini menghadirkan beragam sesi ilmiah yang diikuti oleh 8 dosen, 3 tenaga kependidikan (tendik), 3 mahasiswa, dan 1 alumni FK-KMK UGM yang mempresentasikan karya ilmiah dalam bentuk 5 poster dan 10 presentasi oral, menampilkan inovasi penelitian dan pendidikan di bidang histologi dan biologi sel.
Dalam presentasi poster, dua teknisi baru Departemen Histologi dan Biologi Sel menampilkan kontribusi penting dalam optimasi teknik laboratorium. Retno Winarti meneliti pengaruh durasi penyimpanan sampel buffy coat darah tikus terhadap kuantitas dan integritas RNA, yang krusial untuk kualitas penelitian molekuler. Annisa Ramadhani memperkenalkan metode pembuatan blok parafin colon dengan orientasi irisan longitudinal untuk estimasi stereologi plexus myentericus, yang meningkatkan akurasi analisis morfometrik jaringan saraf pencernaan.
Dosen FK-KMK UGM turut memberikan paparan orisinal di bidang riset biomedis. Jajah Fachiroh membahas kemungkinan penuaan thymus dan lien pada tikus Sprague Dawley yang diinduksi trimethyltin (TMT), memberikan perspektif baru terkait toksikologi lingkungan terhadap organ limfoid. Nur Aziz membahas profil varian genetik metiltransferase dan demetilase histon pada leukemia limfoblastik akut anak, sementara Dewajani Purnomosari mengkaji ekspresi Tumor Associated Macrophage (TAM) pada subtipe molekuler kanker payudara. Penelitian Dewi Kartikawati Paramita memaparkan ekspresi SDF1 dan penyebaran tumor ke nodus limfatikus pada kanker nasofaring, dan Dian Eurike Septyaningtrias menyoroti pengaruh penghambatan TNF-α terhadap ekspresi CX3CR1 pada hippocampus tikus model diabetes, memperluas wawasan mengenai interaksi sistem imun dan saraf pada kondisi metabolik kronis.
Bidang pendidikan histologi juga memperoleh sorotan melalui inovasi pembelajaran. Yustina Andwi Ari Sumiwi memaparkan intervensi berbasis skor formatif dan pembelajaran teman sebaya untuk meningkatkan minat praktikum, Saihas Suhda menekankan pembelajaran berbasis sampel penelitian dalam program Summer Course, dan Rina Susilowati mempresentasikan rancangan Terminologi Histologi Indonesia berbasis Terminologia Histologica untuk mendukung standardisasi nasional. Dewi Sulistyawati menghadirkan sesi penghargaan “In memoriam Y. Suhardi dan Sumaryati,” mengingatkan akan dedikasi teknisi histologi dalam pengembangan ilmu dan pendidikan di Indonesia.
Kontribusi mahasiswa dan alumni turut menambah warna kegiatan. Devi Purnamasari, alumni FK-KMK UGM, memaparkan penelitian terkait inflamasi ginjal pada tikus model neurodegenerasi akibat trimetiltin. Mahasiswa S2 minat Histologi dan Biologi Sel, Fitriya Ramadhani, menyampaikan estimasi volume dan jumlah neuron CA1 di hippocampus mencit model kolitis dan karsinogenesis kolorektal. Sementara Merry Nikita Br. Nainggolan dan Destiatpin Sofyaningrum mempresentasikan penelitian praktikum mengenai optimasi estimasi volume hippocampus dan pengaruh puasa intermiten terhadap distribusi microglia, memperluas wawasan metodologi riset mahasiswa. Dewajani Purnomosari juga meraih penghargaan sebagai penyaji terbaik, menambah kebanggaan departemen.
Partisipasi Departemen Histologi dan Biologi Sel FK-KMK UGM dalam PIN PAAI 2025 menunjukkan dedikasi civitas akademika dalam mengembangkan penelitian dan pendidikan histologi di tingkat nasional. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat jejaring akademik, tetapi juga mendorong kolaborasi lintas institusi, inovasi pembelajaran, dan penyebaran pengetahuan ilmiah di bidang anatomi dan biologi sel.
Kegiatan ini mendukung SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui riset biomedis tentang kanker, neurodegenerasi, dan imunopatologi yang berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat. SDG 4: Pendidikan Berkualitas didorong melalui inovasi pembelajaran histologi yang meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan kedokteran. Selain itu, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan tercapai melalui kolaborasi aktif antara dosen, tendik, mahasiswa, alumni, dan berbagai institusi, memperluas jejaring penelitian dan pengembangan ilmu anatomi dan histologi di Indonesia. (Kontributor: Rina Susilowati).




