FK-KMK UGM. Tim Pengabdian Masyarakat Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menyelenggarakan Training of Trainer (ToT) pada Kamis, 28 Agustus 2025, di Aula Kelurahan Demangan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kader kesehatan dalam menyampaikan pesan kesehatan, khususnya terkait bahaya Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK), sekaligus mendorong inisiatif Kelurahan Demangan menjadi Kampung Sehat.
Pelatihan dihadiri oleh 39 peserta, meliputi perwakilan kader dari tiap RW, ketua RW, serta anggota PKK Kelurahan Demangan. Lurah Demangan, Suleman Pirson Joko Susilo, S.Sos., turut hadir memberikan dukungan penuh atas pelaksanaan kegiatan ini. Dua narasumber utama hadir membawakan materi, yaitu Prof. Dra. R.A. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D., dan Farah Faza, S.Gz., M.Gizi.
Prof. Yayi membuka pelatihan dengan menyampaikan teknik komunikasi efektif melalui metode elevator pitch. Ia menekankan pentingnya menyampaikan pesan kesehatan dengan singkat, jelas, mudah dipahami, dan mampu memicu interaksi lanjutan. Teknik ini dianggap relevan karena kader kesehatan sehari-hari berinteraksi dengan warga di berbagai forum sosial, sehingga pesan penting seperti ajakan mengurangi konsumsi MBDK dapat tersampaikan secara efektif dan berkesan.
Sesi berikutnya dipandu oleh Farah Faza, yang menjelaskan peran gizi dalam pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) dan pentingnya memilih minuman sehat sebagai alternatif. Farah menekankan bahwa peningkatan prevalensi obesitas, hipertensi, diabetes, dan penyakit kardiovaskular di Indonesia berkaitan erat dengan pola konsumsi yang kurang sehat. Para kader dibekali dengan pemahaman prinsip “Isi Piringku”, keterampilan membaca label gizi, serta kemampuan memberikan rekomendasi produk pangan yang lebih sehat kepada masyarakat. Di akhir sesi, peserta mempraktikkan komunikasi efektif dalam menyampaikan pesan peduli MBDK di pertemuan sosial.
Kegiatan ini juga relevan dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs). Pelatihan kader berkontribusi pada SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui pencegahan penyakit tidak menular, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab dengan mendorong pilihan konsumsi lebih sehat, serta SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui proses pembelajaran kesehatan yang aplikatif. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan karena merupakan hasil kolaborasi antara akademisi, pemerintah kelurahan, dan masyarakat dalam membangun kapasitas kader sebagai agen promosi kesehatan.
Pelaksanaan ToT ini menegaskan peran strategis FK-KMK UGM dalam memberdayakan kader kesehatan lokal. Melalui peningkatan kapasitas dan keterampilan komunikasi, kader kesehatan Demangan diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang menyebarkan pesan kesehatan secara efektif dan menginspirasi masyarakat menerapkan gaya hidup sehat. (Kontributor: Sinta Ristiyanti, Nia Lestari Muqarohmah).




