FK-KMK UGM. Center for Bioethics and Medical Humanities (CBMH), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), kembali menyelenggarakan Kursus Bioetika Health Ethics and Law Program (HELP) Angkatan ke-7 Seri Pertama secara daring melalui platform Zoom pada 17–26 Maret 2025.
Program pelatihan ini mengusung tema “The Basic Understanding of Bioethics” dan diikuti oleh 44 peserta dari berbagai institusi kesehatan dan fakultas kedokteran di seluruh Indonesia, termasuk kalangan dosen, praktisi kesehatan, dan pengambil kebijakan. Selama delapan hari penyelenggaraan, peserta mendapatkan materi mendalam mengenai prinsip dasar bioetika, hubungan antara etika dan hukum, teori-teori etika seperti utilitarianisme, deontologi, serta virtue ethics, hingga topik profesionalisme dan keadilan dalam praktik medis.
Kursus ini juga menyoroti kontribusi bidang antropologi, keagamaan, serta ilmu sosial dalam memperkuat pemahaman bioetika dalam konteks masyarakat Indonesia yang plural dan multikultural. Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka dari berbagai institusi nasional maupun internasional, seperti Harvard Medical School dan Amsterdam UMC, yang memberikan perspektif global dan relevan terhadap tantangan etis di dunia kesehatan modern.
Melalui pendekatan transdisipliner, peserta didorong untuk mampu melakukan refleksi moral dan mengambil keputusan profesional yang sensitif terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Program HELP tidak hanya memperluas wawasan peserta tentang bioetika, tetapi juga menjadi sarana strategis dalam membangun komunitas tenaga kesehatan yang menjunjung tinggi etika, kemanusiaan, dan keadilan. Keikutsertaan peserta dari berbagai latar belakang turut memperkaya dialog serta memperkuat jejaring profesional di bidang etika kesehatan.
Kegiatan ini juga selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, serta SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh. Pelatihan ini menjadi bagian penting dari upaya mencetak tenaga kesehatan yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga berkarakter dan memiliki integritas dalam melayani masyarakat secara adil dan manusiawi, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Kontributor: Rafi Khairuna Wibisono, S.Kom).