FK-KMK UGM Resmikan Revitalisasi Museum Bio-Paleoantropologi dan Museum Anatomi

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan peresmian Museum Bio-Paleoantropologi dan Museum Anatomi FK-KMK UGM yang telah direvitalisasi. Peresmian dilaksanakan pada Senin (28/10) di Gedung T. Jacob dan dihadiri oleh pimpinan UGM, mitra, dan perwakilan PT AKR Corporindo Tbk sebagai mitra dalam pengembangan museum.

Dekan FK-KMK UGM, Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc, Ph.D, FRSPH, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Museum Bio-Paleoantropologi dan Museum Anatomi merupakan tonggak penting yang merefleksikan dedikasi FK-KMK UGM dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama terkait dengan evolusi manusia. “Museum ini menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan yang bersatu untuk dapat memahami evolusi dan sejarah tubuh manusia,” jelas Prof. Yodi.

Pembangunan museum ini melibatkan kerja sama antara FK-KMK UGM dengan PT AKR Corporindo Tbk guna meningkatkan fungsi dan daya tarik museum. Haryanto Adikoesoemo, pimpinan PT AKR Corporindo, yang turut hadir dalam peresmian museum berharap revitalisasi Museum Bio-Paleoantropologi dan Museum Anatomi ini dapat berkontribusi di bidang akademis dan bermanfaat tak hanya bagi mahasiswa UGM, namun juga bagi masyarakat luas.

Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D. selaku Rektor UGM mengungkapkan bahwa Museum Bio-Paleoantropologi dan Museum Anatomi FK-KMK UGM bukan hanya sekadar tempat untuk menyimpan koleksi ilmiah, melainkan juga menjadi pusat pembelajaran yang diharapkan dapat menginspirasi generasi muda.

Museum Bio-Paleoantropologi menampilkan berbagai fosil dan artefak sejarah evolusi manusia, termasuk koleksi yang berhasil dipulangkan oleh Prof. Teuku Jacob, emeritus dalam bidang antropologi ragawi Universitas Gadjah Mada, dari Jerman, Belanda, dan Amerika Serikat. Museum ini menawarkan pemahaman komprehensif tentang evolusi manusia, dengan koleksi yang mencakup ribuan fosil hewan dan tumbuhan purba serta artefak yang menjadi sumber belajar penting bagi peneliti dan masyarakat.

Museum Anatomi FK-KMK UGM menghadirkan detail peta tubuh manusia dengan tujuh bagian utama anatomi. Koleksi di museum ini memberikan wawasan visual tentang sistem tubuh, dari rangka hingga organ lainnya, serta perkembangan embriologi sejak tahap awal kehidupan. Dengan teknologi interaktif yang baru, pengunjung dapat mempelajari kompleksitas tubuh manusia secara lebih mendalam dan menarik.

Revitalisasi Museum Bio-Paleoantropologi dan Museum Anatomi FK-KMK UGM merupakan wujud komitmen FK-KMK UGM dalam mendukung perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran, biologi, paleoantropologi, dan anatomi. Hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) terutama SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Fauziah Nurhasanah).